JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatatkan realisasi investasi tahun 2021 mencapai Rp901,02 triliun. Adapun angka tersebut didominasi oleh penanaman modal asing (PMA).
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan realisasi investasi tahun 2021 tersebut melampaui target yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakni sebesar Rp900 triliun.
"Artinya kita melampaui target presiden. Alhamdulilah, saya berterima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung," katanya, dalam konferensi pers secara virtual, Kamis, 27 Januari.
Sekadar informasi, target yang diberikan Jokowi di tahun 2021 adalah sebesar Rp900 triliun. Sementara, target RPJMN sebesar Rp864 triliun. Dengan demikian, realisasi ini mencapai 104 persen dari RPJMN dan 101 persen dari target Jokowi.
Bahlil mengakui tercapai target realisasi investasi ini bukanlah hal yang mudah. Apalagi tahun lalu perekonomian masih dihadapkan dengan situasi pandemi bahkan ada PPKM di bulan Juli hingga Agustus akibat kenaikan kasus COVID-19.
"Ini enggak gampang memang, ini jujur saya katakan enggak gampang. Kami harus membuat strategi-strategi di luar kelaziman," ucapnya.
Dari capaian tersebut, realisasi investasi asing (PMA) sepanjang 2021 sebesar Rp454,0 triliun atau tumbuh 10 persen dan investasi dalam negeri (PMDN) sebesar Rp447,0 triliun, naik 8,1 persen secara year on year atau yoy.
BACA JUGA:
"Kita harus bangga karena walaupun situasi global belum pulih total, tapi kita bisa tumbuh 10 persen (PMA) dan untuk PMDN-nya cukup bagus," ucapnya.
Bahlil mengatakan bahwa lebih dominan nya kontribusi PMA membuktikan bahwa Undang-Undang (UU) Cipta Kerja memberikan dampak positif bagi iklim investasi di Indonesia.
"Harus kita akui foreign direct investment kita bagus. Ini sentimen positif dari asing terhadap implementasi dari UU Cipta Kerja dan tren ini harus kita jaga," ucapnya.
Adapun penyerapan tenaga kerja dari realisasi investasi ini mencapai 1.207.893 orang. Namun, menurut Bahlil, masih ada tenaga kerja tidak langsung yang ikut terserap antara 3 hingga 4 kali lipat sehingga total bisa mencapai 5 juta orang.