Bagikan:

JAKARTA - Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia optimis pembangunan pabrik gasifikasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) di Muara Enim, Sumatera Selatan akan menciptakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.

"Investasi besar ini akan menyerap banyak tenaga kerja,"ujarnya dalam sambutan saat menghadiri acara Groundbreaking hilirisasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME), di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, hari ini, Senin, 24 Januari.

Bahlil merinci, pekerjaan ini akan menghasilkan lapangan pekerjaan bagi sekitar 12.000 hingga 13.000 orang dari sisi konstruksi dan 11.000 hingga 12.000 lapangan kerja di hilir oleh Pertamina.

"Belum lagi begitu eksisting berproduksi, lapangan pekerjaan yang tetap disiapkan sebanyak 3.000, itu yang langsung," imbuhnya.

Bahlil menambahkan, dirinya telah memastikan dengan Air Product, perusahaan yang berinvestasi di Indonesia, untuk menggunakan tenaga lokal senagai pekerjanya.

"Saya sudah panggil Air Product, tenaga kerjanya 95 persen harus dari Indonesia," katanya.

Dengan dimulainya proyek hilirisasi DME ini, dipastikan akan mengurangi substitusi impor yang rata-rata selama setahun mencapai 6-7 juta metrik ton.

Dengan adanya proyek gasifikasi batu bara ini, nantinya batu bara dapat diolah dengan proses gasifikasi untuk menjadi DME.

Karakteristik DME ini memiliki kemiripan dengan komponen Liquefied Petroleum Gas (LPG), yaitu terdiri atas propan dan butana, sehingga penanganan DME dapat diterapkan sesuai LPG. Oleh karena itu, DME ini bisa menjadi pengganti LPG.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut proyek hilirisasi ini akan menekan biaya impor terhadap LPG. Selain itu setelah beroperasinya pabrik ini pula akan menekan biaya subsidi pemerintah terhadap masyarakat pengguna LPG setelah beralih ke DME.

"Kalau nanti ada 5 lagi investasi seperti ini, bisa terbayangkan berapa banyak tenaga kerja yang bisa diserap untuk pabrik ini," tutup Presiden.