Resmikan <i>Groundbreaking</i> Proyek Hilirisasi Batubara di Muara Enim, Jokowi: Diharapkan Bakal Kurangi Impor Elpiji 6-7 Juta Ton per Tahun
Presiden RI, Joko Widodo. (Foto: Dok. Setkab)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia dan Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Groundbreaking Proyek Hilirisasi Batubara Menjadi Dimetil Eter (DME) di Muara Enim, Sumatera Selatan, Senin 24 Januari.

"Dengan mengucap Bismillahhirrahmanirrahim, pada pagi ini, groundbreaking proyek hilirisasi BB menjadi DME saya nyatkan dimulai," ujar Jokowi seraya menarik tuas kendaraan berat menandakan dimulainya proyek tersebut.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi telah menantikan 6 tahun lamanya agar proyek ini dapat segera terlaksana mengingat konsumsi LPG di Indonesia cukup besar dan Indonesia masih banyak melakukan impor gas LPG. Tercatat, impor elpiji Indonesia pada 2020 yang lalu mencapai 7,95 juta ton elpiji atau senilai Rp77,8 triliun.

Untuk itu, pada September 2021 yang lalu, dalam lawatannya ke Dubai, Presiden menyaksikan secara langsung penandatanganan nota sepahaman (MoU) antara Menteri Investasi/BKPM dengan CEO Air Product. Untuk tahap awal investasi Air Products and Chemicals Inc sebesar 2,3 miliar dolar AS atau setara Rp33 triliun untuk mengolah batubara kalori rendah menjadi DME.

Presiden Jokowi berharap, output dari gasifikasi batubara ini bisa mengurangi impor elpiji Indonesia yang rata-rata sekitar 6 juta-7 juta ton per tahun.

CEO Air Product, Sheifi Ghasemo mengungkapkan dirinya berkomitmen untuk melanjutkan investasi pada proyek senilai multi miliar dolar di Indonesia sealah satunya melalui proyek ini.

"Saya mengucapkan terima kasih atas kesempatannya yang memperbolehkan kami berinvetasi dan berpartisipasi dalam acara groundbreaking ini dan harapan kami dapat membawa manfaat yang besar," ucapnya.

Untuk diketahui, DME merupakan gas substitusi LPG yang hingga saat ini masih diimpor dari luar negeri.