JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan penyebaran investasi luar Jawa jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di pulau Jawa. Investasi kuartal III 2021 di luar Jawa tercatat Rp112,5 triliun atau 51,9 persen.
Sementara, lanjut Bahlil, investasi kuartal III 2021 di pulau Jawa tercatat Rp104,2 triliun atau 48,1 persen dari total investasi yang masuk Rp216,7 triliun.
"Ini menarik perbandingan antara Jawa dan Luar Jawa. Luar Jawa sudah lebih besar," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu, 27 Oktober.
Bahlil mengatakan realisasi penyebaran investasi antara Jawa dan luar Jawa dari Januari-September adalah sebesar Rp659,4 triliun. Dari total tersebut 51,7 persen atau senilai Rp340,7 triliun berada di luar Jawa, sedangkan 48,3 persen atau sebesar Rp318,7 triliun berada di Jawa.
Adapun, lima sektor industri menjadi pilihan favorit para investor, yakni perumahan, kawasan industri, dan perkantoran, yang mencatat aliran investasi hingga Rp28,1 triliun.
Kemudian, sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp26,6 triliun, sektor industri logam sebesar Rp25,1 triliun, sektor pertambangan Rp21 triliun, dan sektor jasa lainnya sebesar Rp19,4 triliun.
Menurut Bahlil, Jawa Barat menjadi provinsi idaman para investor untuk menanamkan modal. Terbukti dengan investasi yang diserap Jawa Barat sebesar Rp34,8 triliun. Kemudian, Jakarta menempati urutan kedua dengan nilai investasi sebesar Rp23,9 triliun.
Selanjutnya, Jawa Timur dan Riau masing-masing menerima suntikan dana investasi sebesar Rp18 triliun dan Rp16,5 triliun. Sementara Banten di urutan kelima menyerap investasi senilai Rp14,2 triliun.
Bahlil mengatakan Singapura menjadi negara yang mendominasi penanaman modal di Tanah Air. Negeri Singa itu mendatangkan investasi dengan nilai mencapai 2,6 miliar dolar AS. Disusul oleh Hong Kong sebesar 0,9 miliar dolar AS.
BACA JUGA:
Di posisi ketiga, kata Bahlil ada Jepang dengan investasi sebesar 0,7 miliar dolar AS. Kemudian, China sebesar 0,6 miliar dolar AS, dan Amerika Serikat sebesar 0,5 miliar dolar AS.
Bahlil mengatakan secara keseluruhan, realisasi investasi kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp659,4 triliun. Perolehan itu setara 73,3 persen dari target yang ditetapkan oleh Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yakni Rp900 triliun.
Lebih lanjut, Bahlil mengaku optimis di sisa waktu yang hanya tinggal dua bulan lagi realisasi investasi dapat mencapai target yang telah ditentukan. Namun, dia mengakui menarik investasi masuk ke Tanah Air bukan pekerjaan gampang bagi Kementerian Investasi,
"Ini pekerjaan yang butuh kerja keras. Tapi saya yakin kan insyaallah target kami akan tercapai. Jawaban saya ini bukan berarti tanpa dasar kami telah melakukan kalkulasi mapping terhadap beberapa investasi kami yang sudah realisasi dan calon yang akan masuk di kuartal IV dengan peluang yang ada. Jadi insyaallah, doain bisa tercapai di angka Rp900 triliun," ucapnya.