Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi meluncurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian bagi masyarakat pembudidaya sereh wangi di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut).

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan keberhasilan pengucuran kredit ini merupakan hasil kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

“Pengembangan sektor pertanian masih memerlukan dukungan dari berbagai pihak tidak hanya terkait pembiayaan, namun juga mengenai pendampingan, pemasaran termasuk juga pengemasan produk hingga produk siap ekspor,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis, 14 Oktober.

Menurut Wimboh, OJK bersama dengan pemerintah daerah setempat, industri keuangan dan juga stakeholder lainnya mendukung dan terus memperluas akses keuangan melalui pengembangan penyaluran KUR berbasis kluster, seperti pertanian.

“Akses keuangan ini memiliki bunga rendah dan prosesnya pun cepat, sehingga para petani serta pelaku UMKM lain dapat di daerah terbantu dengan program pembiayaan dari pemerintah,” tuturnya.

OJK sendiri melansir jika realisasi KUR di Provinsi Sulawesi Utara tercatat sebesar Rp1,548 trilun atau 70,76 persen dari target di sepanjang tahun ini.

Untuk penyaluran KUR ke sektor pertanian disebutkan sebesar Rp282 miliar atau 18,21 persen dari total penyaluran pembiayaan KUR Sulut dan telah disalurkan kepada lebih dari 10.000 debitur.

Adapun, sektor pertanian masih menjadi salah satu kontributor utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulut yang mencapai 19,86 persen, dengan salah satu komoditas andalan adalah minyak nabati.

“KUR klaster tanaman sereh wangi menjadi salah satu program kerja TPAKD Provinsi Sulawesi Utara karena memiliki prospek penjualan bagus yang bisa dijadikan berbagai produk turunan berupa bahan baku minyak wangi, sabun, dan shampo. Selain itu, sisa fermentasi sereh wangi yang telah diolah dapat dijadikan pakan ternak, dan ini juga mendukung perekonomian hijau,” sambung Wimboh.

OJK berharap pilot project KUR klaster ini dapat diimplementasi secara lebih luas dan lebih banyak lagi oleh bank dan menjadi inspirasi pengembangan di wilayah Sulawesi Utara.

Lebih lanjut, Wimboh menyerahkan pula bantuan kepada Kelompok Tani Sereh Wangi dalam bentuk pemberian satu unit alat penyulingan minyak sereh wangi.

“Kami berharap dengan adanya alat penyulingan tambahan tersebut dapat meningkatkan volume produksi minyak sereh wangi sehingga memberi nilai tambah bagi komoditas ini dan memberi kesejahteraan masyarakat sekitar,” tutup Wimboh.