JAKARTA - PT Global Digital Niaga alias Blibli, platform e-commerce yang didukung Djarum Group, dikabarkan tengah bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggelar penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO).
Kabar ini berawal dari pemberitaan Bloomberg yang menyebutkan ada seorang sumber menyatakan bahwa Blibli telah memilih penasihat untuk IPO dan aksi ini kemungkinan dilakukan pada awal tahun depan. Menurut sumber tersebut, Blibli bekerja sama dengan Credit Suisse Group AG dan Morgan Stanley untuk menjajaki kemungkinan penawaran saham perdana.
"Perundingan masih berada pada tahap awal dan ukuran IPO dapat bergantung pada bisnis mana yang dimasukkan," ungkap sumber-sumber tersebut.
Menanggapi hal tersebut, VP Public Relations Blibli Yolanda Nainggolan menyebut bahwa pihaknya belum bisa memberikan komentar. Pasalnya, kata dia, ini masih sebatas rumor dan spekulasi.
"Kami tidak dapat mengomentari rumor dan spekulasi yang beredar. Namun, sebagai e-commerce Indonesia yang telah beroperasi selama 10 tahun, Blibli diperkuat dengan ekosistem teknologi dan bisnis menyeluruh yang mencakup B2C, B2B, B2B2C, dan B2G terus fokus dalam mengembangkan bisnis memberikan solusi nyata guna membangun kepercayaan dengan memberikan pengalaman ritel terbaik kepada pelanggan," kata Yolanda kepada VOI, Kamis 26 Agustus.
Lebih lanjut kata Yolanda, Blibli sangat terbuka dengan opsi terbaik yang dapat mempercepat pengembangan ekosistem dalam memberikan solusi inovasi kepada pelanggan. Bagi Blibli, lanjut dia, yang terpenting adalah proses yang berkelanjutan, agar tidak hanya bertahan, tapi juga terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi pelanggan, mitra bisnis dan Indonesia.
"Untuk itu, hingga kini, kami masih beroperasi dengan model pendanaan yang ada," ungkapnya.
BACA JUGA:
Jika Blibli benar akan IPO, Blibli akan bergabung dengan pesaingnya PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang sudah lebih dulu listing di BEI. Bukalapak meraup dana 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp29 triliun dari IPO pada bulan Juli 2021 lalu dan menjadi IPO terbesar di Indonesia, melampaui hasil IPO PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebesar 1,3 miliar dolar AS pada tahun 2008.
Raksasa ride-hailing GoTo, startup teknologi terbesar di Indonesia dengan valuasi 18 miliar dolar AS, juga diperkirakan akan listing di BEI.
Sebagai informasi, Blibli didirikan pada tahun 2011. Blibli, seperti dikutip dari website-nya, adalah mal online untuk barang-barang termasuk elektronik dan produk gaya hidup, dan bekerja sama dengan lebih dari 100.000 mitra bisnis.
Blibli menawarkan pengiriman melalui Layanan Blibli Express sendiri serta 27 mitra logistik di kota-kota terbesar di Indonesia. Blibli didukung oleh GDP Venture, unit bisnis modal ventura Grup Djarum, yang dominasinya dalam bisnis rokok dan perbankan telah membantu pemiliknya, Robert Budi Harono dan Michael Bambang Hartono menjadi orang terkaya di Indoneesia.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, Hartono Bersaudara memiliki kekayaan bersih 32 miliar dolar AS atau sekitar Rp464 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS).