Perusahaan Menara dari Grup Djarum Milik Konglomerat Hartono Bersaudara Raup Pendapatan Hampir Rp4 Triliun di Semester I 2021
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Penyedia menara telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk membukukan pertumbuhan kinerja di enam bulan pertama tahun ini. Pendapatan dan laba oerusahaan berkode saham TOWR ini mampu melonjak signifikan di semester I 2021.

Dalam laporan keungan TOWR yang dipublikasikan di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis 26 Agustus, perusahaan dari Grup Djarum milik konglomerat Hartono Bersaudara ini mengalami kenaikan pendapatan 7,8 persen secara tahunan pada paruh pertama tahun 2021. Alhasil, pendapatan TOWR bertambah dari semester I 2020 yang senilai Rp3,69 triliun menjadi Rp 3,97 triliun per 30 Juni 2021.

Pendapatan sewa yang berkontribusi 93 persen terhadap total pendapatan TOWR tumbuh 7,1 persen year on year (yoy) menjadi Rp3,7 triliun. Sementara itu, jasa dan lainnya yang baru berkontribusi 7 persen terhadap total pendapatan TOWR meningkat 17,5 persen yoy menjadi Rp276,05 miliar.

Dari segi pelanggan yang nilai pendapatannya melebihi 5 persen dari pendapatan konsolidasi, tiga perusahaan menunjukkan kenaikan, sedangkan satu perusahaan justru turun. Kenaikan pendapatan tertinggi berasal dari PT Indosat Tbk, yakni sebesar 53,6 persen yoy menjadi Rp549,61 miliar.

Disusul pendapatan dari PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) yang tumbuh 7,4 persen yoy menjadi Rp584,14 miliar dan pendapatan dari PT XL Axiata Tbk yang bertambah 4,7 persen yoy menjadi Rp1,13 triliun. Sementara itu, pendapatan dari PT Hutchison 3 Indonesia justru turun 10,1 persen yoy menjadi Rp 1,07 triliun.

Dengan demikian, TOWR membukukan peningkatan laba bersih signifikan. Laba bersih TOWR meningkat 29,9 persen yoy dari Rp1,3 triliun di semester I 2020 menjadi Rp1,69 triliun pada enam bulan pertama 2021.

Hal ini disebabkan oleh sejumlah beban TOWR yang berhasil ditekan. Sebagai contoh, depresiasi dan amortisasi TOWR lebih rendah 2,5 persen yoy menjadi Rp860,24 miliar.

Kemudian, biaya keuangan turun 10,1 persen yoy menjadi Rp522,08 miliar, beban penjualan dan pemasaran berkurang 26,4 persen yoy menjadi Rp58,22 miliar, serta beban usaha lainnya merosot 94,9 persen yoy menjadi Rp8,63 miliar.

Adapun total aset TOWR tumbuh 1,2 persen menjadi Rp34,65 triliun dari sebelumnya Rp34,25 triliun pada akhir Desember 2020. Hal ini sejalan dengan liabilitas yang berkurang 0,1 persen year to date (ytd) menjadi Rp24,05 triliun dan ekuitas yang naik 4,1 persen ytd menjadi Rp10,6 triliun.