Tiket.com Dikabarkan Mau Merger dengan Blibli-nya Djarum Milik Konglomerat Hartono Bersaudara, Bakal IPO Rp14,3 Triliun?
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Tiket.com kabarnya tengah menjajaki untuk merger dengan e-commerce dari Grup Djarum milik konglomerat Hartono Bersaudara, PT Global Digital Niaga alias Blibli.

Dikutip dari Bloomberg, Sabtu 9 April. disebutkan bahwa penjajakan rencana merger dengan Blibli dilakukan setelah diskusi Tiket.com dengan special purpose acquisition company (SPAC) atau blank-check company gagal berlanjut. Tiket.com berpeluang digabungkan dengan Blibli, menjelang rencana penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Seorang sumber Bloomberg mengatakan, penawaran saham perdana untuk perusahaan gabungan dapat bernilai sekitar 1 miliar dolar AS atau setara Rp14,3 triliun.

Kedua perusahaan itu mengandalkan konglomerat Indonesia Djarum Group sebagai pendukung. Tiket.com dikabarkan sebelumnya sedang mempertimbangkan go public melalui merger dengan SPAC, namun diskusi startup tersebut dengan COVA Acquisition Corp. telah berakhir.

Sumber Bloomberg mengungkap, perundingan sedang berlangsung dan tidak ada keputusan akhir yang dibuat. Perwakilan COVA dan Tiket menolak berkomentar, perwakilan Blibli tidak segera menanggapi permintaan.

Adapun jika rencana IPO ini berhasil, maka Blibli akan menambah daftar IPO jumbo di BEI. Sebentar lagi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) akan mencatatkan saham perdana pada Senin 11 April.

Bersamaan dengan opsi kemungkinan merger SPAC, Tiket.com juga menjajaki IPO tradisional serta kemungkinan menggabungkan usaha dengan salah satu aplikasi super Asia Tenggara, kata Chief Executive Officer George Hendrata kepada Bloomberg TV pada Mei lalu.

Tiket.com didirikan pada 2011, dan diakuisisi pada tahun 2017 oleh Grup Djarum. Platform Tiket memungkinkan konsumen membeli tiket untuk penerbangan dan kereta api serta kamar hotel dan acara-acara seperti konser. Perusahaan memiliki jaringan lebih dari 90 maskapai penerbangan, 2,8 juta hotel dan penginapan lainnya.

Blibli sebelumnya dikabarkan bekerja sama dengan Credit Suisse Group AG dan Morgan Stanley dalam rencana IPO. Didirikan pada tahun 2011, Blibli adalah mal online untuk barang-barang termasuk elektronik dan produk gaya hidup, dan bekerja sama dengan lebih dari 100.000 mitra bisnis.