Bagikan:

JAKARTA - PT Global Digital Niaga Tbk sebagai pemegang merek dagang Blibli, resmi memulai proses penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Mulai hari ini (Senin, 17 Oktober) hingga 24 Oktober, perseroan menggelar masa penawaran awal.

Seperti tertuang dalam e-ipo.co.id, Blibli berencana melepas 17,77 miliar saham dengan nilai nominal Rp250. Jumlah tersebut setara dengan 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Dalam rencana ini, harga saham perseroan dengan kode BELI ditawarkan mulai Rp410 hingga Rp460 per saham. Artinya, Blibli dari Grup Djarum milik konglomerat Hartono bersaudara ini berpotensi meraup dana Rp7,29 triliun hingga Rp8,17 triliun.

Jika target dana tersebut terealisasi, Blibli pun sudah menyiapkan rencana alokasinya. Mulai dari Rp5,5 triliun untuk pembayaran utang perbankan, dan sisanya untuk modal kerja termasuk kegiatan penjualan dan pemasaran, hingga penambahan fasilitas pendukung usaha perseroan.

Dalam IPO ini, Blibli juga mengalokasikan hak opsi kepada manajemen dan karyawannya sebanyak 3,66 miliar saham atau 2,99 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Adapun setelah masa penawaran awal, perseroan berharap bisa mendapat izin efektif IPO pada 28 Oktober untuk selanjutnya menggelar masa penawaran umum pada 1-3 November, sampai akhirnya pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada 7 November mendatang.

Untuk memperlancar aksi ini, Blibli telah menunjuk BCA Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Sebagai tambahan informasi, susunan pemegang saham Blibli saat ini terdiri dari:

PT Global Investama Andalan 98,46 persen

Kusumo Martanto 0,04 persen

Honky Harjo 0,03 persen

Lisa Widodo 0,002 persen

Hendry 0,002 persen

Andy Untono 0,001 persen

Dan lain-lain 1,45 persen