JAKARTA - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Gamal Abdul Kahar menyatakan pandemi COVID-19 membuat semua lapisan masyarakat sadar akan pentingnya persiapan keuangan saat menghadapi krisis.
Menabung sejak dini dan berinvestasi merupakan sejumlah cara mempersiapkan keuangan yang dapat dilakukan oleh warga Provinsi Sulteng untuk mengantisipasi dampak pandemi COVID-19 yang mengakibatkan banyak orang kehilangan pekerjaan dan penurunan omset berbagai sektor usaha.
"Menabung dan berinvestasi dapat melindungi nilai uang dari inflasi sehingga kemampuan daya beli kita tetap bertahan di masa depan," katanya dalam webinar mengenal instrumen keuangan dan pengaturan keuangan sejak dini dalam rangka memperingati Hari Indonesia Menabung yang diadakan OJK Sulteng secara virtual di Kota Palu, dikutip dari Antara, Rabu 25 Agustus.
Selain itu, lanjutnya, dana darurat yang disisihkan pada saat kondisi normal akan menjadi benteng pertahanan di masa darurat.
"Menanamkan budaya menabung sejak dini dapat memberikan banyak manfaat, antara lain mendidik anak-anak untuk belajar disiplin, membentuk pola pikir untuk lebih menghargai uang dan menghindari perilaku konsumtif," ujarnya.
BACA JUGA:
Kemudian Gamal menerangkan bahwa menabung juga dapat memberikan pemahaman pengelolaan keuangan yang lebih baik sehingga nantinya generasi muda di Sulteng dapat memaksimalkan potensi aset yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap target inklusi keuangan dan implementasi Hari Indonesia Menabung, OJK Sulteng menginisiasi program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar)
"Dalam kesempatan ini kami juga mengadakan pembukaan rekening untuk sebanyak 330 pelajar se-Sulteng yang diharapkan dapat meningkatkan awareness masyarakat khususnya segmen pelajar, industri perbankan dan pemerintah daerah untuk menanamkan budaya menabung sejak dini," katanya.