JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) menilai bahwa industri otomotif nasional baru dapat pulih setelah status pandemi COVID-19 saat ini turun menjadi epidemi. Sebab, penjualan dan produksi kendaraan rentan dengan pembatasan-pembatasan aktivitas selama masa pandemi.
Sekadar informasi, pandemi merupakan wabah yang menyebar di seluruh negara dengan cepat dan masif. Sedangkan endemi adalah penyakit yang hanya menyebar di suatu wilayah atau negara tertentu.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menjelaskan selama pandemi belum dapat ditangani dengan baik pengusaha belum dapat memproyeksikan kapan industri otomotif mulai bergeliat.
Namun, Nangoi merasa masih memiliki banyak harapan industri otomotif akan kembali pulih. Hal ini lantaran tingkat vaksinasi yang terus digenjot pemerintah.
"Harapannya pandemi ini bisa terkendali sehingga menjadi epidemi ataupun yang namanya bersifat sektoral saja, tentu industri otomotif baru bisa pulih," katanya dalam diskusi virtual, Kamis, 19 Agustus.
Nangoi mengungkap bahwa industri otomotif nasional sangat terpukul dengan adanya wabah. Bahkan, penjualan diprediksi tak menyentuh angka 750 ribu unit hingga akhir tahun 2021.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Nangoi mengatakan sebelum adanya pandemi penjualan per tahun menyentuh angka 1 juta unit. Sedangkan di tahun 2022, Gaikindo masih belum dapat memperkirakan bagaimana proyeksi penjualannya.
"Jadi kalau bicara soal tahun 2021 harapan kami angka 750 ribu tercapai masih cukup berat, terus terang kami belum memproyeksikan penjualan di tahun 2022 nanti akan seperti apa," ujarnya.
Sementara itu, pemerintah telah menargetkan terjadi penurunan status pandemi ke epidemi pada tahun 2022. Target itu akan dicapai dengan peningkatan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan dengan ketat di setiap kegiatan masyarakat.
Berdasarkan laporan dari badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) pada 15 Juni 2021 penyebaran COVID-19 masih sulit berakhir dalam waktu dekat. Salah satu upaya yang mungkin bisa terjadi dalam waktu dekat yakni menurunkan statusnya menjadi epidemi.