Bagikan:

JAKARTA - PT Cemindo Gemilang Tbk segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema initial public offering (IPO). Perseroan bakal menggunakan kode emiten CMNT nantinya.

Dalam prospektus yang dimuat di laman e-IPO, dikutip Selasa 10 Agustus, produsen semen Merah Putih ini akan melepas sebanyak-banyaknya 2,71 miliar saham baru. Jumlah ini setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana saham.

Harga penawaran yang dipatok CMNT berkisar antara Rp600 sampai dengan Rp800 per saham. Artinya, Cemindo Gemilang bisa meraup dana antara Rp1,62 triliun hingga Rp2,16 triliun dari aksi korporasi ini.

CMNT akan menggunakan seluruh dana dari penawaran umum perdana saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi saham untuk lima keperluan. Pertama, sekitar 58 persen akan digunakan oleh CMNT untuk modal kerja.

Kedua, sekitar 17 persen akan digunakan untuk pembayaran atas sebagian pokok utang dari pinjaman sindikasi. Ketiga, sekitar 11 persen akan digunakan oleh CMNT untuk pembayaran sebagian utang kepada Sinoma International Engineering Co Ltd.

Keempat, sekitar 8 persen akan digunakan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Dan kelima, sekitar 6 persen akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang kepada PT Sinoma Engineering Indonesia.

Foto: Dok. Semen Merah Putih

PT Mandiri Sekuritas, UBS Sekuritas Indonesia, PT Ciptadana Sekuritas Asia berperan sebagai penjamin emisi efek. Sementara yang berperan sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT Ciptadana Sekuritas Asia.

Masa penawaran umum diperkirakan berlangsung 31 Agustus - 2 September 2021. Sementara tanggal pencatatan di BEI diperkirakan pada 6 September 2021.

Sebagai informasi, Semen Merah Putih telah berberapa kali melakukan perubahan anggaran dasar, di mana saat pendirian pemegang saham CMNT terdiri dari WH Investments Pte. Ltd. (95 persen) dan Gama Group (5 persen).

WH Investments sendiri merupakan perusahaan cangkang yang sepenuhnya dekendalikan oleh konglomerat Martua Sitorus. Nama lain pemegang saham CMNT adalah Darwin Indigo, keponakan Martua dari kakaknya Ganda Sitorus.

PT Gama Group disebutkan dikendalikan oleh Andy Indigo (50 persen) yang merupakan saudara Darwin Indigo, serta putri Martua, Jacqueline Sitorus dengan kepemikikan dalam PT Gama juga 50 persen.

Berdasarkan data Forbes per Desember 2020, Martua Sitorus adalah orang terkaya nomor 12 di Indonesia. Kekayaan beliau mencapai 2 miliar dolar AS, atau sekitar Rp29 triliun.