JAKARTA - Kasus COVID-19 di Tanah Air belakangan ini terus meningkat. Berkaca pada kondisi ini, Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Moeldoko mendukung penggunaan Ivermectin sebagai obat untuk menanggulangi pandemi COVID-19 di dalam negeri.
Moeldoko mengatakan perkembangan COVID-19 yang menggila saat ini adalah situasi yang kritis dimana bebarapa daerah sudah berstatus zona merah, bahkan Bed Occupancy Ratio (BOR) semakin meningkat penggunaannya. Karena itu, diperlukan critical thinking dan sebuah solusi.
"Dalam menghadapi situasi kritis ini kita apakah harus diam? Menurut saya tidak. Kita harus lakukan sesuatu, diam adalah risiko kematian. Melakukan sesuatu belum tentu mati. Sebuah pilihan. Pilihan yang bijak melakukan sesuatu," tuturnya dalam dikskusi virtual, Senin, 28 Juni.
Lebih lanjut, Moeldoko mengatakan pernyataan berbagai pihak terkait dampak obat Ivermectin dapat menyebabkan kematian adalah sesuatu yang tidak bijak di tengah situasi kritis saat ini. Berdasarkan pengalaman pribadi, menurut dia, Ivermectin aman untuk dikonsumsi.
"Saya ini berkali-kali sudah mengonsumsi Ivermectin, sehat-sehat saja. Ini harus kita pahamkan kepada masyarakat agar kita tidak terjebak dalam sebuah perdebatan yang tidak produktif," jelasnya.
BACA JUGA:
Karena itu, Moeldoko mengaku optimis dan mendukung penuh penggunaan obat cacing tersebut sebagai salah satu upaya pengobatan bagi pasien COVID-19 di Tanah Air.
"Saya selaku ketua HKTI saya mendukung program edukasi ini untuk mengenalkan lebih dekat atau perkenalan lebih dekat dengan Ivermectin sebagai salah satu obat yang telah terbukti efektif di dalam penyembuhan COVID-19 di berbagai negara," tuturnya.
Lebih lanjut, Moeldoko menjelaskan, berdasarkan data Front Line Covid Critical Care atau FLCCC Alliance sudah ada 33 negara yang menggunakan Ivermectin. Mereka antara lain Brazil, Zimbabwe, Jepang, dan India.
"Berdasarkan American Journal ada penelitian yang melibatkan 3.406 partisipan yang terbagi menjadi 15 uji klinis terbukti atau membuktikan bahwa Ivermectin dapan mengatasi COVID-19 sebesar 90 persen," katanya.