Perusahaan Batu Bara Milik Konglomerat Kiki Barki Perbesar Porsi Ekspor ke China untuk Genjot Penjualan
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT Harum Energy Tbk berencana memperbesar porsi penjualan ekspor batu bara ke China. Emiten berkode saham HRUM itu bahkan memproyeksikan, porsi penjualan batu bara ke China bisa di atas 50 persen di tahun 2021 ini.

Dalam paparan publik secara virtual, Selasa 8 Juni lalu, Direktur Utama Harum Energy, Ray Antonio Gunara mengatakan alasan mengapa pihaknya ingin memperbesar ekspor batu bara ke negeri Tirai Bambu. Menurutnya, ada peluang pasar yang sangat besar di China bagi perusahaan milik konglomerat Kiki Barki ini, khususnya dalam ekspor batu bara.

"Berdasarkan pengamatan kami, peluang pasar yang terbesar memang tetap China untuk beberapa periode ke depan sehingga tentunya perseroan akan terus memfokuskan kegiatan pemasarannya ke pasar China, melihat dari perkembangan demand atau konsumsi batubara di kawasan tersebut," ujar Ray kepada wartawan.

Kalau dilihat, porsi kontribusi penjualan ke China dalam total penjualan batubara HRUM memang terus meningkat belakangan. Di tahun 2019 dan 2020, kontribusi pasar China dalam total penjualan batubara HRUM masih sedikit di bawah 50 persen, yaitu sekitar 47 persendi tahun 2019 dan 48 persen di tahun 2020. 

Sepanjang kuartal pertama tahun ini, porsi kontribusi penjualan batubara Harum Energy ke China melonjak jadi 80 persen dari total penjualan. Penjualan batubara sisanya terdiri atas penjualan ke Thailand sekitar 8 persen, Bangladesh 7 persen, India 3 persen, dan Pakistan 2 persen

Sampai akhir 2021, HRUM mengincar pertumbuhan produksi batubara sekitar 25 persen atau sekitar 3,5 juta ton. Tahun lalu, target produksi batubara HRUM tercatat sekitar 2,8 juta ton.

Meski begitu, Ray menegaskan bahwa angka produksi aktual bisa saja berubah, bergantung pada sejumlah faktor seperti kondisi pasar, kesiapan lahan, dan lain-lain. Sepanjang kuartal I 2021 ini, HRUM telah mencatatkan angka produksi dan volume penjualan batubara sebanyak 0,8 juta ton.

Secara tahunan alias year-on-year (yoy), volume penjualan HRUM di kuartal I 2021 turun 13,4 persen dibanding volume penjualan di kuartal I 2020. Meski begitu, secara kuartalan, volume penjualan batubara HRUM naik sekitar 99 persen dibanding volume penjualan di kuartal IV 2020 yang sebesar 0,4 juta ton.

Untungnya, harga jual rata-rata penjualan batubara HRUM meningkat jadi 65,1 dolar AS per ton. Pada sepanjang tahun 2020 lalu, harga jual rata-rata batubara HRUM hanya mencapai 53,1 dolar AS per ton.

Dengan harga jual rata-rata tersebut,serta penurunan volume penjualan yang dicatatkan, HRUM membukukan total pendapatan konsolidasi sebesar 57,08 dolar AS juta di kuartal I 2021, turun 6,72 persen dibanding realisasi total pendapatan konsolidasi kuartal I 2020 yang mencapai 61,19 juta dolar AS.

Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih HRUM meroket dari semula 821.375 dolar AS menjadi 17,61 juta dolar AS.