Bagikan:

JAKARTA - Kinerja keuangan perusahaan tambang batu bara milik konglomerat Kiki Barki, PT Harum Energy Tbk (HRUM) mengalami tekanan sepanjang sembilan bulan pertama 2023. Ini tercermin dari penurunan laba bersih dan juga pendapatan perseroan di kuartal III 2023.

Dalam laporan keuangan HRUM, dikutip Senin 18 Desember, disebutkan bahwa perseroan membukukan laba bersih senilai 107,3 juta dolar AS per akhir September 2023. Realisasi ini turun 54,8 persen dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu yang mencapai 237,4 juta dolar AS.

Penurunan laba bersih ini sejalan dengan penurunan pendapatan HRUM. Perseroan membukukan pendapatan senilai 642,4 juta dolar AS, menurun 8,6 persen dari realisasi pendapatan per akhir kuartal III 2023 yang mencapai 702,8 juta dolar AS.

Pendapatan HRUM didominasi oleh pendapatan dari kontrak dengan pelanggan, yakni berupa penjualan batubara ke pasar ekspor senilai 536,78 juta dolar AS. Kemudian, ada juga penjualan batubara ke pasar domestik senilai 99,23 juta dolar AS.

HRUM juga membukukan pendapatan sewa senilai 6,42 juta dolar AS, yang berasal dari penyewaan alat berat senilai 2,43 juta dolar AS, penyewaan jalan pengangkutan senilai 3,51 juta dolar AS, serta segmen Time, freight dan voyage charter senilai 469.257 dolar AS.

Adapun pelanggan yang memiliki transaksi melebihi 10 persen dari jumlah pendapatan neto adalah kepada Jera Global Markets Pte., Ltd. senilai 155,33 juta dolar AS.

Di sisi lain, sejumlah beban HRUM turut naik sejalan dengan naiknya pendapatan. Misalkan, beban pokok pendapatan dan beban langsung yang naik 29,16 persen menjadi 265,56 juta dolar AS. Beban umum dan administrasi juga naik 46,3 persen menjadi 35,57 juta dolar AS dari sebelumnya 24,31 juta dolar AS.