JAKARTA - Perusahaan pertambangan batu bara, PT Harum Energy Tbk mencatatkan pertumbuhan laba bersih di tahun 2020. Emiten berkode saham HRUM ini membukukan laba bersih sebesar 59 juta dolar AS atau setara dengan Rp826 miliar (kurs 14.000 per dolar AS).
Dikutip dari laporan keuangan Harum Energy yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 6 April, capaian laba pada 2020 tersebut naik hingga 218,92 persen jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencatat laba 18,5 juta dolar AS atau setara Rp259 miliar.
Laba per saham juga ikut naik menjadi senilai 0,02328 dolar AS atau setara Rp326 dari tahun sebelumnya yang senilai 0,00721 tahu setara Rp101.
Meski laba bersih tumbuh, pendapatan perusahaan dari penjualan pada tahun 2020 anjlok 39,9 persen dari 262,59 juta dolar AS atau setara Rp3,67 triliun pada tahun 2019 menjadi 157,82 juta dolar AS atau setara Rp2,2 triliun pada 2020 lalu.
Padahal di tahun 2020 beban pokok penjualan perusahaan milik konglomerat Kiki Barki ini juga mengalami penurunan. Beban pokok penjualan turun menjadi 114,58 juta dolar AS atau setara Rp1,6 triliun dari sebelumnya 195,06 juta dolar AS atau setara Rp2,73 triliun.
BACA JUGA:
Aset perusahaan orang terkaya nomor 78 di Indonesia ini mengalami pertumbuhan 11,57 persen menjadi 498,7 juta dolar AS atau setara Rp6,98 triliun dari posisi tahun sebelumnya sebesar 447 juta dolar AS atau setara Rp6,25 triliun.
Aset lancar tercatat 249,45 juta dolar AS atau setara Rp3,49 triliun berkurang sedikit dari 288,38 juta dolar AS atau setara Rp4,03 triliun. Adapun untuk aset tidak lancar mengalami kenaikan 57,14 persen menjadi 249,24 juta dolar AS atau setara Rp3,48 triliun dari sebelumnya hanya 158,61 juta dolar AS atau setara Rp2,22 triliun.
Saham HRUM pada hari ini ditutup menguat 8,08 persen di harga Rp5.350 per lembar saham. Kiki Barki adalah taipan berharta 500 juta dolar AS versi Forbes, atau sekitar Rp7 triliun.