Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan tambang batu bara milik konglomerat Kiki Barki, PT Harum Energy Tbk (HRUM) mencetak pertumbuhan kinerja di semester I 2022. Perseroan membukukan laba bersih sebesar 145,96 juta dolar AS (sekitar Rp2,1 triliun) di enam bulan pertama tahun ini.

Realisasi laba bersih Harum Energy itu melesat 1.309,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy). Di mana, laba bersih HRUM di enam bulan pertama tahun 2021 hanya 10,35 juta dolar AS.

Dalam laporan keuangan HRUM, dikutip Rabu 3 Agustus, kenaikan laba bersih ini sejalan dengan tumbuhnya pendapatan perseroan. Harum Energy membukukan pendapatan senilai 377,45 juta, naik 226,17 persen dari pendapatan yang dibukukan di enam bulan pertama 2021 yang sebesar 115,72 juta dolar AS.

Pendapatan HRUM didominasi oleh penjualan batubara ke pasar ekspor, yakni mencapai 320,0 juta dolar AS, disusul penjualan batubara ke pasar lokal senilai 51,03 juta dolar AS. HRUM juga mengantongi pendapatan sewa senilai 6,41 juta dolar AS yang berasal dari penyewaan alat berat hingga sewa jalan pengangkutan.

Sementara itu, pelanggan yang memiliki transaksi melebihi 10 persen dari jumlah pendapatan neto yakni kepada China Huaneng Group Fuel Co., Ltd senilai 141,89 juta dolar AS dan PT Bumi Nusantara Jaya snilai 48,96 juta dolar AS.

Di sisi lain, dengan pendapatan yang naik, sejumlah beban HRUM turut mendaki. Misal, beban pokok pendapatan dan beban langsung yang naik 119 persen menjadi 132,97 juta dolar AS dari sebelumnya 60,47 juta dolar AS.

Beban penjualan juga naik 395 persen menjadi 30,85 juta dolar AS. Namun,  beban umum dan administrasi turun tipis menjadi 13,24 juta dolar AS dari sebelumnya 13,25 juta dolar AS.

Beban lainnya yang ditanggung HRUM juga menurun hingga 87,27 persen menjadi 1,40 juta dolar AS. Sementara itu, pendapatan lainnya yang diterima HRUM naik 61,38 persen menjadi 3,11 juta dolar AS.