Bagikan:

JAKARTA - PT Harum Energy Tbk (HRUM) mencatatkan pertumbuhan kinerja dari sisi pendapatan pada enam bulan pertama tahun ini. Pendapatan perusahaan batu bara tersebut mencapai 115,72 juta dolar AS (sekitar Rp1,6 triliun) di sepanjang semester I 2021.

Dalam laporan keuangan Harum Energy, yang dikutip Rabu 4 Agustus, disebutkan bahwa pendapatan perusahaan milik konglomerat Kiki Barki tersebut naik 12,74 persen dari realisasi penjualan pada periode yang sama tahun lalu sebesar 102,54 juta dolar AS.

Secara rinci, pendapatan HRUM terdiri atas pendapatan dari kontrak dengan pelanggan yakni berupa penjualan batubara ke pasar ekspor senilai 108,9 juta dolar AS. Disusul pendapatan dari segmen sewa yakni alat berat senilai 2,79 juta dolar AS, pendapatan dari jalan pengangkutan senilai 2,32 juta dolar AS serta pendapatan dari segmen time, freight dan voyage charter senilai 1,63 juta dolar AS.

Meski pendapatan naik, HRUM mencatatkan penurunan laba bersih 52,7 persen, dari semula 21,92 juta dolar AS menjadi 10,35 juta dolar AS. Salah satu penyebab menyusutnya laba bersih Harum Energy adalah beban lain-lain yang meningkat 55,9 persen dari semula 4,85 juta dolar AS menjadi 11,02 juta dolar AS.

Beban lain-lain ini di dalamnya termasuk perubahan nilai wajar aset keuangan yang diperdagangkan pada Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek Australia pada NWLR serta kerugian pelepasan aset tetap.

Di sisi lain, Harum Energy berhasil memangkas sejumlah bebannya. Beban pokok pendapatan misalnya, menurun 15,08 persen dari semula 71,21 juta dolar AS menjadi 60,47 juta dolar AS. Beban penjualan juga menurun tipis dari semula 6,31 juta dolar AS menjadi 6,22 juta dolar AS.

Adapun jumlah aset HRUM sebesar 613,58 juta per Juni 2021. Itu terdiri atas liabilitas senilai 146,04 juta dolar AS dan ekuitas senilai 467,53 juta dolar AS.