Harum Energy, Perusahaan Tambang Batu Bara Milik Konglomerat Kiki Barki Raup Pendapatan Rp2,9 Triliun dan Laba Rp536 Miliar
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - PT Harum Energy Tbk (HRUM mencatatkan kinerja positif di sepanjang periode Januari-September 2021. Perusahaan pertambangan batubara milik konglomerat Kiki Barki ini mampu membukukan pertumbuhan laba dan pendapatan di kuartal III tahun ini.

Dalam laporan keuangan Harum Energy yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis 4 November, laba bersih perusahaan tercatat senilai 37,53 juta dolar AS (sekitar Rp536 miliar), naik 45,84 persen dari laba bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar 25,74 juta dolar AS.

Naiknya laba bersih HRUM berbarengan dengan melesatnya pendapatan perseroan. Per akhir kuartal III 2021, Harum Energy membukukan pendapatan senilai 205,54 juta dolar AS (sekitar Rp2,9 triliun) atau naik 50,9 persen dari pendapatan di akhir kuartal III 2020 sebesar 136,14 juta dolar AS.

Secara rinci, pendapatan HRUM terdiri atas pendapatan dari kontrak dengan pelanggan yakni penjualan batubara ke pasar ekspor senilai 194,93 juta dolar AS. Harum Energy juga mengantongi pendapatan sewa yakni sewa alat berat senilai 4,48 juta dolar AS, sewa jalan pengangkutan senilai 3,55 juta dolar AS, dan sewa time, freight dan voyage charter senilai 2,58 juta dolar AS.

Sejumlah beban Harum Energy turut naik. Beban pokok pendapatan dan beban langsung yang naik 5,1 persen menjadi 103,74 juta dolar AS dari sebelumnya 98,73 juta dolar AS. Beban penjualan HRUM juga naik 23,89 persen menjadi 11,43 juta dolar AS.

Pun demikian dengan beban umum dan administrasi juga naik dari semula 17,35 juta dolar AS menjadi 18,87 juta dolar AS per akhir kuartal III 2021.

Adapun total aset Harum Energy tercatat sebesar 692,81 juta dolar AS per akhir September 2021, naik 38,9 persen dari 498,70 juta dolar AS pada 31 Desember 2020.

Peningkatan jumlah aset lebih dari 20 persen tersebut terutama disebabkan oleh penambahan investasi di perusahaan smelter nikel PT Infei Metal Industry melalui entitas anak, PT Tanito Harum Nickel, yakni sebesar 68,6 juta dolar AS pada Februari 2021 dan 41,16 juta dolar AS pada Juli 2021.

Selain itu, peningkatan aset tersebut juga terjadi seiring HRUM menambah investasi di PT Nickel Mines Limited (NIC) sebesar 138,7 juta dolar AS yang disebabkan oleh perubahan pencatatan investasi.

Dalam hal ini, investasi pada NIC dicatat dengan metode ekuitas dan diakui sebagai entitas asosiasi karena Harum Energy memperoleh pengaruh signifikan atas NIC pada Mei 2021.

Selain itu, penyebab membengkaknya aset Harum Energy berkaitan dengan turunnya investasi keuangan 100,5 juta dolar AS atau sebesar 99,7 persen dari posisi 31 Desember 2020 lantaran adanya perubahan pencatatan investasi pada NIC di atas.