Tolak Kenaikan Tarif Pajak dan PPN Sembako, Anggota DPR Fraksi Nasdem: Kami Akan Perjuangkan
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Rencana usulan Kementerian Keuangan untuk menaikkan tarif pajak dan mengenakan pajak atas sembako mendapat penolakan dari berbagai kalangan. Salah satunya, Anggota Komisi XI Willy Aditya. Ia mengatakan menaikkan tarif pajak di tengah pandemi akan membawa dampak buruk bagi ekonomi Indonesia keseluruhan.

Wakil Ketua Fraksi NasDem DPR RI ini menegaskan fraksinya solid menentang rencana Kementerian Keuangan. Ia menilai rencana Sri Mulyani menaikkan tarif pajak akan menambah beban bagi masyarakat.

"Fraksi NasDem menolak rencana usulan Menkeu soal kenaikan tarif pajak itu. Kami akan perjuangkan ini jika rencana demikian benar-benar diusulkan ke DPR, dari awal kami tegaskan itu," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 Juni.

Willy menilai penerimaan pajak masih bisa digenjot dengan cara selain menaikkan tarifnya.

"Harga komoditas di internasional juga sudah mulai membaik. Penerimaan dari sisi pabean juga menunjukan tren positif. Jadi pilihan menaikkan tarif itu pilihan potong kompas semata," jelasnya.

Menurut Willy, perbaikan regulasi yang menjadi penopang untuk menaikan pendapatan dari pajak perlu dilakukan. Meski demikian regulasi yang dimaksud bukanlah menaikan tarif pajak. Melainkan regulasi untuk menaikan kepatuhan wajib pajak, kemudahan pemungutan dan laporan pajak, serta kecepatan pembayaran oleh para wajib pajak.

"Perbaikan regulasi itu untuk menaikan kepatuhan dan kemudahan menunaikan pajak. Sangat tidak bijak menaikan tarif pajak disaat masyarakat sedang berjuang keras untuk mempertahankan sumber dan nilai pendapatannya," katanya.

Apalagi, kata Willy, nilai pendapatan makin berkurang jika dibarengi naiknya tarif pajak. Rencana ini justru akan mengurangi belanja masyarakat.

Kementerian Keuangan, kata Willy, perlu mengkaji lebih matang sumber-sumber pendapatan negara untuk pembiayaan APBN tanpa harus menaikan tarif pajak. Dari sisi produksi nasional, kemenkeu juga diminta untuk mencari jalan agar terus dapat dipacu. Neraca perdagangan luar negeri harus terus didorong untuk menghasilkan surplus.

"Menkeu duduk dan kerja sama lah dengan kementerian lain sehingga bisa juga meraup pendapatan dari upaya mendorong surplus perdagangan luar negeri dan usaha lainnya," ucapnya.

Willy meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memikirkan hal yang lebih strategis dan kreatif mengupayakan pendapatan negara. Sehingga tidak menambah beban masyarakat di masa sulit ini.

"Jangan naikkan tarif pajak yang membebani masyarakat banyak yang justru menjadi basis dukungan bagi pemerintah," ucapnya.