Pakuwon, Pengembang Mall Kota Kasablanka Milik Konglomerat Alexander Tedja Ini Raup Pendapatan Rp1,1 Triliun di Kuartal I
Mall Kota Kasablanka. (Foto: Dok. Pakuwon Jati)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan pengembang properti PT Pakuwon Jati Tbk mengalami pertumbuhan kinerja selama tiga bulan pertama tahun ini. Lonjakan laba berhasil dirasakan emiten bersandi saham PWON ini.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, yang dikutip Senin 7 Juni, perusahaan milik konglomerat Alexander Tedja inimencatatkan laba senilai Rp236,69 miliar. Capaian itu melesat 254,53 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp66,76 miliar.

Adapun, perusahaan properti asal Surabaya ini membukukan pendapatan total Rp1,11 triliun pada kuartal I 2021. Angka tersebut turun 32,37 persen dari Rp1,65 triliun pada kuartal I 2020.

Dilihat dari kontribusinya, pendapatan sewa ruangan dan apartemen servis turun 40,54 persen secara tahunan menjadi Rp258,62 miliar pada akhir kuartal pertama tahun ini. Begitu pula pendapatan hotel turun 35,56 persen menjadi Rp71,10 miliar serta penjualan tanah dan bangunan belum bergairah dengan penurunan 63,07 persen menjadi Rp150,30 miliar.

Di sisi lain, penjualan kondominium dan kantor tumbuh 3,07 persen menjadi Rp355,96 miliar. Kenaikan laba saat pendapatan PWON masih turun ini terpantau disebabkan oleh penurunan sejumlah beban. Adapun, beban pokok pendapatan turun menjadi Rp596,74 miliar dari sebelumnya Rp673,45 miliar.

Kerugian kurs mata uang asing - bersih bahkan susut lebih dalam lagi menjadi Rp108,78 miliar dari sebelumnya Rp557,62 miliar. Sementara itu, laba bersih entitas asosiasi tercatat Rp4,32 miliar dari sebelumnya rugi Rp2,38 miliar.

Instrumen keuangan derivatif bersih juga berbalik untung menjadi Rp55,76 miliar dari sebelumnya rugi Rp53,86 miliar. PWON terpantau mengalami pertumbuhan total aset sebesar 0,76 persen menjadi Rp26,66 triliun pada akhir Maret 2021 dari posisi akhir tahun 2020 senilai Rp26,45 triliun.

Liabilitas berhasil ditekan 0,57 persen menjadi Rp8,80 triliun sejak awal tahun dan ekuitas naik 1,44 persen menjadi Rp17,85 triliun.