JAKARTA - Perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Triputra Agro Persada Tbk mencatatkan lonjakan laba lebih dari 300 persen. Pendapatan perusahaan berkode saham TAPG ini juga tercatat melonjak di tahun 2020.
Dikutip dari laporan keuangan Triputra Agro yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 27 April, perusahaan milik konglomerat TP Rachmat ini mencatatkan pendapatan pada 2020 sebesar Rp5,25 triliun di 2020. Perolehan tersebut meningkat 21,63 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp4,33 triliun.
Sementara itu, beban penjualan dan pemasaran berhasil berkurang cukup signifikan dari Rp245,52 miliar menjadi Rp193,94 miliar pada 2020. Alhasil, Triputra Agro mampu mencatat laba kotor yang meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 63,25 persen menjadi Rp1,39 triliun.
Dengan capaian ini, perseroan mampu mencatatkan lonjakan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk mencapai 375,96 persen menjadi Rp911,07 miliar pada 2020. Sedangkan pada 2019, TAPG hanya mencatatkan laba sebesar Rp191,41 miliar.
BACA JUGA:
Sementara itu, perseroan tidak mengalami perubahan total aset yang signifikan dari tahun sebelumnya. Tercatat aset TAPG alami kenaikan tipis sebesar 0,47 persen sebesar Rp12,32 triliun dibandingkan 2019 sebanyak Rp12,26 triliun.
TAPG memiliki area tanam seluas 170.000 hektare yang tersebar di 27 perkebunan. Segmen bisnis perseroan terbagi menjadi dua, yaitu minyak sawit dan inti kelapa sawit, serta karet.
Perseroan ini juga memiliki 15 unit pabrik kelapa sawit dengan total kapasitas 845 ton per jam. Adapun TAPG tercat baru melantai di BEI pada 12 April 2021 lalu.