Perusahaan Kelapa Sawit Milik Konglomerat TP Rachmat Raup Rp173 Miliar dari IPO
Direksi dan Komisaris Triputra Agro. (Foto: Dok. Bursa Efek Indonesia)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan kelapa sawit, PT Triputra Agro Persada Tbk berhasil meraup dana segar Rp173,24 miliar dari pasar modal melalui aksi penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) yang dilakukan pada Senin 12 April kemarin. Perusahaan milik konglomerat TP Rachmat ini melantai di bursa dengan kode saham TAPG.

Corporate Secretary Triputra Agro Persada Joni Tjeng mengatakan, dana yang diperoleh dari aksi tersebut akan digunakan meningkatkan penyertaan modal perusahaan anak, yaitu PT Agro Multi Persada (AMP). 

"Dana itu akan disalurkan kepada anak perusahaan AMP, yaitu PT Sukses Karya Mandiri (SKM) untuk belanja modal dan modal kerja sehubungan dengan pembangunan pabrik SKM di Kalimantan Tengah," ujar Joni dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa 13 April.

Selain itu, Triputra Agro juga akan menggunakan sisa dana hasil IPO untuk modal kerja berupa pembelian pupuk. Untuk diketahui, TAPG merupakan salah satu entitas anak usaha grup Triputra milik konglomerat TP Rachmat dan Persada Capital milik konglomerat Benny Subianto.

TAPG merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit, karet dan industri pengolahannya. Saat ini, perseroan beroperasi di 24 lokasi perkebunan kelapa sawit, 1 perkebunan karet, 15 pabrik kelapa sawit, 1 pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) dan 4 kantor cabang perusahaan anak yang berlokasi di Jambi, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

Joni mengatakan bahwa perseroan memiliki komitmen untuk selalu menghasilkan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil) dan inti kelapa sawit (Palm Kernel) yang berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam negeri maupun di luar negeri.

"Dalam mengembangkan bisnisnya, perseroan memegang teguh Komitmen Keberlanjutan dengan mengadopsi standar yang diakui dunia. Hal ini terlihat dari perolehan sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO)," ungkap Joni.

Dalam rangka mencapai tujuan untuk menciptakan keberlanjutan usaha, pemberdayaan masyarakat dan pemeliharaan lingkungan, perseroan juga turut membangun kerjasama dengan membentuk program inti-plasma bersama petani plasma dan koperasi perkebunan plasma. Perseroan telah mengembangkan sistem Information Technology dengan memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence dan Remote Sensing dalam kegiatan operasionalnya.

Selain itu juga mengembangkan Good Agricultural Practices untuk mencapai visi TAPG dan mendukung bisnis sawit yang berkelanjutan.

Pada penawaran umum perdana TAPG melepas 866.200.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham dan harga penawaran saham Rp200. Dengan demikian, TAPG meraih dana segar dari aksi IPO sebesar Rp173,24 miliar.

Selain itu, perseroan juga mengadakan program Employee Stock Allocation (ESA) dengan jumlah sebanyak 0,57 persen dari saham yang ditawarkan dalam penawaran umum atau sebanyak 4,89 juta saham. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek TAPG dalam IPO ini adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.