Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan perkebunan dari grup Tiputra, PT Triputra Agro Persada berencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia dengan melaukan intial public offering atau IPO pada April 2021.

Mengutip bisnis.com, Kamis 18 Maret, perusahaan milik konglomerat TP Rachmat ini bakal melepas sebanyak-banyaknya 925 juta saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Jumlah itu setara dengan 4,65 persen dari keseluruhan modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.

Manajemen Triputra Agro, perusahaan milik orang terkaya nomor 16 di Indonesia ini menjelaskan, dana hasil aksi IPO itu setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan sekitar 79 persen utnuk melakukan peningkatan penyertaan modal pada entitas anak usaha, yaitu PT Agro Multi Persada (AMP).

Lebih lanjut, peningkatan penyertaan modal itu dalam rangka mempertahankan persentase kepemilikan modal AMP mengingat entitas anak usaha itu akan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor. Dan uang hasil peningkatan modal itu akan digunakan AMP untuk belanja modal dan modal kerja anak usaha PT Sukses Karya Mandiri (SKM) sehubungan dengan rencana pembangunan pabrik.

Pembangunan pabrik tersebut membutuhkan dana sekitar Rp88 miliar, sedangkan untuk modal kerja SKM Rp47 miliar. Pembangunan pabrik itu akan dimulai pada kuartal II 2021 dengan target rampung pada 2022.

Adapun sisa dana IPO sekitar 21 persen akan digunakan perseroan sebagai modal kerja berupa pembelian pupuk. Masa penawaran awal Triputra Agro Persada pada 18-19, 22-25 Maret 2021.

Sementara perkiraan masa penawaran umum pada 5-6 April 2021, perkiraan tanggal penjatahan 8 April 2021. Dan perusahaan ini rencananya bakal resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 12 April 2021.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT Ciptadana Sekuritas Asia. Adapun, komposisi pemegang saham perseroan saat ini terbesar digenggam oleh PT Persada Capital Investama sebanyak 24,3 persen, disusul PT Triputra Investindo Arya sebanyak 23,54 persen, Salween Investment Pte sebanyak 21,69 persen, Gochean Holdings Incorporated 15,82 persen, dan PT Daya Adicipta Mustika sebanyak 14,65 persen.