BCA, Bank Milik Orang Terkaya di Indonesia Ini Pinjami Rp100 Miliar ke Perusahaan Konglomerat TP Rachmat
Konglomerat TP Rachmat. (Foto: Dok. Triputra Group)

Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan PT Bank BCA Syariah melakukan penyaluran kredit modal kerja kepada perusahaan jasa transportasi, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA)

BCA adalah perusahaan perbankan milik Hartono bersaudara (Michael Bambang Hartono dan Budi Hartono), yang merupakan orang terkaya di Indonesia. Sementara Adi Sarana Armada adalah entitas usaha dari Triputra Group, milik orang terkaya nomor 16 di Indonesia, TP Rachmat.

Dikutip dari keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 10 Maret, PT Adi Sarana Armada Tbk melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit dengan emiten bersandi saham BBCA tersebut atas tambahan fasilitas kedit dari bank, yaitu berupa Fasilitas Installment Loan dengan jumlah pokok sebesar Rp100 miliar untuk pengembangan anak usaha perseroan.

Penerimaan Fasilitas Installment Loan dari Bank akan digunakan untuk pengembangan anak usaha Adi Sarana, yaitu PT Tri Adi Bersama. Adi Sarana juga telah melakukan penandatanganan Perjanjian Kredit dengan PT Bank BCA Syariah atas penambahan fasilitas pembiayaan modal kerja Musyarakah (revolving) sebesar Rp50 miliar untuk penambahan modal kerja usaha Perseroan.

Penerimaan fasilitas pembiayaan modal kerja musyarakah (revolving) dari Bank, akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan, yaitu PT Tri Adi Bersama untuk mengembangkan kegiatan usahanya.

"Hal ini diharapkan memberikan kontribusi positif karena sejalan dengan usaha utama perseroan," kata Corporate Secretary Adi Sarana Armada, Hindra Tanuiava.

Adi Sarana Armana sendiri menargetkan mampu meraup pendapatan Rp4 triliun di sepanjang 2021 ini. Secara umum, ASSA menargetkan ada pertumbuhan kinerja sekitar 20-30 persen di tahun kerbau logam ini.

Sebagai informasi, sampai dengan 39 Februari 2020, saham ASSA masih dikendalikan oleh PT Adi Dinamika Investindo dengan kepemilikan 25,08 persen. PT Daya Adicipta Mustika menggenggam 19,17 persen saham, Prodjo Sunarjanto 10 persen.

Sang taipan, TP Rachmat mengempit 5,21 persen. Adapun sisanya 40,54 persen digenggam publik.