Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan perbankan milik konglomerat Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bekerja sama dengan PT AIA FINANCIAL (AIA) secara resmi meluncurkan inovasi produk bancassurance terbaru yaitu Proteksi Penyakit Kritis Maksima Extra (PRIMA Extra).

Produk tersebut diklaim sebagai solusi komprehensif untuk membantu nasabah mengambil langkah pencegahan dan proteksi terhadap penyakit serius serta berbagai risiko yang ditimbulkannya.

Presiden Direktur AIA, Sainthan Satyamoorthy, menjelaskan, PRIMA Extra merupakan wujud komitmen AIA dalam membantu jutaan keluarga di Indonesia hidup lebih sehat, lebih lama, lebih baik. PRIMA Extra diharapkan dapat memberikan proteksi lebih untuk masyarakat termasuk mereka yang dalam usia produktif.

"Di tengah pandemi yang belum usai, kita juga dihadapkan dengan fakta bahwa penyakit serius masih menjadi kekhawatiran besar akibat gaya hidup yang tidak sehat," ujat Sainthan dalam keterangan tertulis, Kamis 4 Maret.

Ia menambahkan, PRIMA Extra dapat diintegrasikan dengan AIA Vitality, program health & wellness yang akan terhubung dengan layanan inti perlindungan jiwa AIA di Indonesia.

"Program AIA Vitality mencakup empat pilar untuk membantu nasabah fokus dengan perjalanan mereka mewujudkan hidup lebih sehat, lebih lama, lebih baik: Eat Well, Move Well, Think Well dan Plan Well," imbuh Sainthan.

Peluncuran produk PRIMA Extra. (Foto: Istimewa)

Sementara Wakil Presiden Direktur BCA, Suwignyo Budiman, mengungkapkan, pihaknya perlu memberikan layanan terbaik untuk nasabah. Melalui kehadiran PRIMA Extra, BCA melengkapi ketersediaan bancassurance dengan perlindungan yang komprehensif, berkualitas dan tepat sasaran.

PRIMA Extra, lanjut dia, memberikan perlindungan terhadap 136 penyakit serius dan perlindungan lain yang dapat melindungi nasabah secara ekstra antara lain perlindungan penyakit kanker yang mungkin kembali terjadi, perawatan kanker dan jantung di luar negeri dan perlindungan anak sebelum lahir.

"Risiko penyakit serius yang mengintai kalangan usia produktif, membuat masyarakat diharapkan memiliki proteksi yang maksimal dan sesuai dengan kebutuhan. Kali ini, BCA kembali berkolaborasi dengan AIA dalam menghadirkan produk proteksi bagi nasabah terhadap penyakit serius," jelas Suwignyo.

Diketahui penyakit serius memang masih menjadi penyebab kematian utama di Indonesia. Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) mencatat stroke, penyakit jantung dan diabetes sebagai penyebab utama tingginya angka kematian di Indonesia. Selain itu, angka kejadian penyakit kanker di Indonesia juga masih berada pada urutan 8 di Asia Tenggara dan urutan ke 23 untuk wilayah Asia menurut Kementerian Kesehatan.

Pola hidup sehat masyarakat juga patut menjadi perhatian. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa 95,5 persen masyarakat Indonesia kurang mengonsumsi sayur dan buah. Kemudian sebanyak 33,5 persen masyarakat kurang aktivitas fisik, 29,3 persen masyarakat usia produktif merokok setiap hari, 31 persen mengalami obesitas sentral serta 21,8 persen terjadi obesitas pada dewasa.

Data WHO menyebut, gaya hidup tidak sehat seperti mengonsumsi alkohol dan rokok akan meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol yang merupakan penyebab utama timbulnya penyakit serius. Namun dengan perubahan pola makan, aktivitas fisik dan pengurangan rokok, ancaman penyakit serius mampu diminimalisir.