Bagikan:

JAKARTA - Sebanyak 6 juta dosis bahan baku (bulk) vaksin COVID-19 merek Sinovac kembali tiba di Bandara Soekarno Hatta pada hari ini. Bulk vaksin tersebut diangkut menggunakan kontainer.

"Hari ini kami mendatangkan 6 juta bulk vaksin dari Sinovac, China yang merupakan bagian dari pengiriman 140 juta bulk vaksin yang akan kita terima tahun ini," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Minggu, 18 April.

Secara total, saat ini Indonesia telah menerima 59,9 bulk vaksin. Budi menyebut bulk vaksin yang telah tiba diproduksi oleh PT Bio Farma untuk menghasilkan sekitar 47 juta dosis vaksin.

"Sampai sekarang sudah ada sekitar 22 juta dosis dari 46 juta yang masuk yang sudah kita terima dan kita distribusikan ke berbagai daerah," tuturnya.

Lebih lanjut, dalam satu bulan ke depan, Indonesia bisa menerima tambahan sekitar 20-an juta dosis vaksin jadi, hasil produksi dari Bio Farma atas kedatangan bulk vaksin ini.

"Dengan demikian, kita harapakan program vaksinasi di seluruh provinsi, seluruh kabupaten/kota bisa berjalan untuk bulan April dan Mei dengan lancar dan baik," ujarnya.

Dalam program vaksinasi COVID-19 nasional, pemerintah menargetkan 181,5 juta sasaran vaksin. Mereka adalah masyarakat yang berusia 18 tahun ke atas. Penerima vaksin mendapat dua kali dosis penyuntikan.

[/see_also]

Pada tahap pertama, vaksin diperuntukkan bagi 1,5 juta tenaga kesehatan. Kemudian, pada tahap kedua, vaksinasi COVID-19 diperuntukkan bagi kelompok lansia dan petugas pelayanan publik. Sasarannya sebanyak 21,5 juta lansia dan 16,9 juta petugas pubik.

Mereka adalah pedagang pasar, pendidik, tokoh dan penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat, pemerintah, ASN, TNI-Polri, petugas pariwisata, pelayanan publik, pekerja transportasi publik, atlet, serta pekerja media.

Selanjutnya, vaksinasi akan dilakukan kepada 63,9 juta masyarakat rentan atau penduduk yang tinggal di daerah dengan risiko penularan tinggi. Kemudian, masyarakat lainnya sebanyak 77,7 juta orang.