Bagikan:

JAKARTA - Anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Commuter Properti akan menerbitkan obligasi sebesar Rp500 miliar. Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk menambah portofolio dan ekspansi usaha perseroan seiring dengan semakin mendominasinya properti di area Transit Oriented Development atau TOD.

"Dana hasil penawaran umum obligasi I Adhi Commuter properti tersebut akan dipakai untuk belanja menambah land bank dan pendanaan sejumlah proyek," kata Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Rizkan Firman dalam paparan publik secara virtual di Jakarta, Kamis 15 April.

Penawaran umum diperkirakan dilaksanakan pada 11 dan 17 Mei 2021, 18 Mei penjatahan, 20 Mei distribusi obligasi, dan 21 Mei pencatatan obligasi di BEI.

PT Pemeringkatan Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan rating idBBB (Triple B) untuk obligasi yang akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut. PT Sucor Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi obligasi memperkirakan jadwal penawaran umum obligasi PT Adhi Commuter Properti yaitu pada 14 April adalah pemberian izin publikasi prospektus ringkas dari OJK, 15 - 26 April proses bookbuilding, dan 7 Mei 2021 mendapat pernyataan efektif dari OJK.

Pembangunan hunian berorientasi Transit Oriented Development (TOD) di kota Metropolitan Jakarta telah berkembang dan kawasan tersebut telah menjadi incaran warga Jakarta dan sekitarnya yang menginginkan tempat tinggal di kawasan TOD karena akan memudahkan mereka beraktivitas terutama perjalanan menuju ke pusat kota.

Adhi Commuter Properti menjadi salah satu perusahaan pengembang yang gencar mengembangkan konsep kawasan TOD. Tujuh titik di Stasiun LRT Jabodebek Fase I terdapat proyek perseroan, dengan total keseluruhan 13 proyek yang tersebar di Jabodetabek, dan total unit mencapai 54.076 unit dengan landbank sebanyak 140 hektar.

Adhi Commuter Properti sendiri mendapat dukungan modal yang kuat dari Grup ADHI yang telah memberikan modal disetor sebesar Rp1,135 triliun, kemudian pada kuartal IV-2019 bertambah lagi menjadi total Rp2 triliun.

"Keunggulan kami lainnya yaitu adanya kepastian pembangunan sehingga serah terima akan tepat waktu. Selain itu, sebagai anak perusahaan ADHI Grup, lini bisnis kami terintegrasi erat dengan Competitive Advantage ADHI yaitu pembangunan kereta api atau LRT," ujar Rizkan.

Hingga September 2020, perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp699 miliar dengan EBITDA Rp103 miliar, laba bersih Rp88,2 miliar, aset sebesar Rp4,7 triliun dan ekuitas sebesar Rp2 triliun.

Seiring dengan mulai meredanya pandemi COVID-19 di awal 2021 ini, perseroan memperkirakan pasar akan kembali normal mulai tahun ini dan juga sudah mencanangkan proyeksi bisnis untuk lima tahun ke depan dengan pertumbuhan yang sangat signifikan untuk segmen usaha high rise, landed housing dan commercial area.

Dalam lima tahun ke depan tersebut, perseroan akan melakukan serah terima pada hampir seluruh Tower 1 dan Tower 2 dari proyek-proyek yang berjalan di tahun 2020-2021. Perseroan optimis akan meraih pertumbuhan marketing sales dalam lima tahun ke depan akan melaju tumbuh sebesar 59,4 persen.