Bagikan:

JAKARTA - PT Adhi Commuter Properti (ADCP), anak usaha BUMN PT Adhi Karya (Persero) Tbk, menyiapkan sejumlah dana untuk ekspansi dengan menerbitkan Obligasi I Adhi Commuter dengan jumlah pokok sebanyak-banyaknya Rp500 miliar yang terdiri dari Seri A dengan tenor 367 hari dan Seri B dengan tenor tiga tahun.

"Seluruh dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal dalam upaya menambah portofolio dan melakukan ekspansi usaha," kata Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Rizkan Firman melalui keterangan di Jakarta, dikutip dari Antara, Rabu 12 Mei.

Obligasi perdana yang diterbitkan ADCP ini memperoleh hasil pemeringkatan Triple B dari Pefindo. Pada masa bookbuilding (2-3 April 2021) telah terserap dengan nilai total Rp337 miliar. Dengan rincian Seri A sebanyak Rp328 miliar dan Seri B sebanyak Rp9 miliar. Saat ini masuk dalam tahap penawaran umum dengan best effort senilai Rp163 miliar.

Menurut Rizkan, respon pada masa penawaran umum tersebut sangat baik, ditandai dengan telah didapatkannya investor siaga yang akan mengambil keseluruhan nilai best effort yang ditawarkan.

"Melihat animo positif dari penerbitan surat utang ini ADCP optimis oversubscribe terhadap target. Respons baik ini menunjukkan market optimis terhadap konsep pengembangan kawasan berbasis Transit Oriented Development (TOD) yang fokus digarap ADCP," kata Rizkan.

Terlebih, lanjutnya, konsep properti berbasis integrasi dengan transportasi massal sudah terbukti sukses dikembangkan di mancanegara termasuk di beberapa negara tetangga dengan pertumbuhan nilai properti dan bisnis yang tinggi, serta sekaligus mendukung perencanaan dan penataan kota yang lebih baik.

Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi. Pembayaran bunga obligasi akan dilakukan pada 20 Agustus 2021, sedangkan pembayaran obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi masing-masing adalah 27 Mei 2022 untuk obligasi Seri A dan 20 Mei 2024 untuk obligasi Seri B.

PT Sucor Sekuritas dan PT Aldiracitra Sekuritas Indonesia sebagai penjamin emisi obligasi, sedangkan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) ditunjuk sebagai Wali Amanah dalam penerbitan obligasi I Adhi Commuter tersebut.

Pada 7 Mei 2021 ADCP telah mendapatkan pernyataan efektif oleh OJK, dan mulai dari 11-17 Mei 2021 akan diadakan masa penawaran umum, serta direncanakan pendistribusian obligasi pada 20 Mei 2021.

Rizkan menambahkan dilihat berdasarkan prospek, industri properti mendapatkan keuntungan yang besar dari relaksasi baik dari kebijakan fiskal maupun moneter. Faktor lainnya adalah terdapat peluang yang sangat tinggi untuk keterserapan properti di mana backlog perumahan khususnya di Jabodetabek masih tinggi terutama masyarakat menengah.

"Hal itu sesuai dengan sasaran segmentasi perseroan yaitu penjualan properti mulai dari harga Rp300 juta sampai Rp2 miliar. Selain itu pertumbuhan kebutuhan akan transportasi umum memberikan kesempatan yang besar kepada pengembang properti yang memiliki akses langsung kepada transportasi massal," ujar Rizkan.

Berdasarkan dari competitive advantage yang dimiliki, ADCP memproyeksikan pertumbuhan hingga 2025 dari sisi marketing sales meningkat cukup signifikan dengan tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun atau CAGR 40 persen hingga 50 persen, baik untuk produk penjualan apartemen, rumah tapak, perkantoran, komersial area serta operator hotel.

Sedangkan dari sisi pendapatan ADCP memproyeksikan akan mendapatkan pertumbuhan CAGR 25 persen hingga 35 persen. ADCP telah mengembangkan sejumlah kawasan properti di titik stasiun LRT Jabodebek melalui produk LRT City dan Adhi City.

Selain itu, ADCP juga telah mengembangkan kawasan properti berbasis transportasi massal lainnya seperti di titik stasiun Commuter Line dan Pool Bus Transjakarta. Sampai saat ini ADCP telah mengembangkan 12 kawasan properti berbasis transportasi massal di Jabodetabek, dengan landbank mencapai 140 Ha.