JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Fauzi mengatakan, Bandara Internasional Yogyakarta International di Kulon Progo pantas untuk dijadikan role model (panutan) karena memiliki konsep tahan gempa dan rencana mitigasi bencana yang baik.
"Mitigasi bencana yang disiapkan bandara ini cukup lengkap, di antaranya yakni ada kawasan sabuk hijau untuk mitigasi tsunami," kata Muhammad Fauzi dikutip dari Antara, Senin 12 April.
Selain itu, ujar dia, bangunan Bandara Internasional Yogyakarta tersebut juga dirancang untuk menahan gempa dengan kekuatan 8,8 magnitudo, di mana hal ini merupakan yang pertama di Indonesia.
Ia juga mengemukakan bahwa guna mengantisipasi erupsi Gunung Merapi, desain rangka atap bandara juga telah disiapkan untuk menahan abu vulkanik setebal 5 cm.
"Indonesia sebagai negara yang rawan bencana perlu menyiapkan fasilitas publik yang berkaitan dengan berbagai aspek, termasuk masalah mitigasi," ujarnya.
Fauzi bersama Anggota Komisi V DPR RI lainnya telah melakukan kunjungan kerja di Kulon Progo, Provinsi D.I.Yogyakarta, 10 April 2021. Fauzi berharap Bandara Kulon Progo dapat terus berkembang dan melayani lebih banyak lagi rute penerbangan dalam dan luar negeri.
"Ini aset bangsa dan kita berharap dari bandara akan banyak pemasukan untuk negara yang bisa didatangkan," tutupnya.
Sementara itu, Anggota Komisi V DPR RI Sukamto meminta agar pembangunan infrastruktur Kereta Api Bandara Yogyakarta dapat dipercepat pengerjaannya.
"Saya mendorong agar proyek pembangunan Kereta Api Bandara Yogyakarta yang merupakan moda transportasi pendukung Bandara Yogyakarta ini bisa dipercepat pengerjaannya. Sehingga keberadaannya mampu menjadi solusi terhadap persoalan akses dari dan menuju Bandara Yogyakarta Internasional Airport," ucap Sukamto.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menargetkan jalur layang kereta api yang menghubungkan Stasiun Kedundang menuju Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) sepanjang 5,3 kilometer beroperasi komersial pada pertengahan Agustus 2021.
"Saat ini pembangunan jalur layang KA tersebut terus dilakukan dan kemajuannya sudah mencapai 86 persen," kata Direktur Prasarana Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Heru Wisnu Prabowo kepada pers di Solo, Jawa Tengah, Selasa 6 April.
Menurut dia, keberadaan jalur layang KA ke BIY di Kulonprogo sangat penting dan strategis dalam upaya mempercepat perjalanan menuju dan ke Kota Yogyakarta.
Saat ini, katanya, jika menggunakan mobil melalui jalan raya dari Yogyakarta bisa ditempuh dalam waktu 1,5 jam.
"Tapi nanti kalau menggunakan kereta api hanya 45 menit. Jadi jauh lebih efisien dari segi waktu," katanya.