Bagikan:

JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengkonfirmasi pembangunan jalur kereta api (KA) Bandara Internasional Yogyakarta telah mencapai progres pengerjaan 83 persen.

Dalam keterangannya, Menhub menyebut pembangunan kereta bandara merupakan bagian tidak terpisahkan dari Bandara Internasional Yogyakarta itu sendiri.

“Pemerintah berkeyakinan kereta bandara ini merupakan fasilitas dan infrastruktur ini akan mendukung pergerakan orang baik dari dalam negeri maupun luar negeri, sehingga harus memiliki konektivitas dan integrasi antar moda yang baik,” ujarnya seperti yang dikutip Sabtu, 13 Maret.

Menhub menambahkan, jalur kereta ini memiliki jarak tempuh 5,3 km dari Stasiun Kedundang ke Stasiun Bandara Internasional Yogyakarta yang dibangun secara elevated (layang) dengan menghabiskan anggaran tidak kurang dari Rp1,1 triliun.

“Ini dibangun secara tahun jamak (multiyears) yang dimulai sejak Desember 2019 dan ditargetkan selesai pada pertengahan tahun. Kemudian pada Juli akan dilakukan serangkaian uji coba dan ditargetkan sudah bisa dioperasikan pada Agustus 2021,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia juga menjelaskan jika Bandara Internasional Yogyakarta bisa menampung sekitar 20 juta penumpang pertahun. Nantinya moda transportasi massal ini juga akan terhubung dengan Stasiun Tugu di pusat kota.

“Strategi ini juga untuk mendukung Borobudur sebagai kawasan destinasi wisata prioritas. Masyarakat juga bisa lebih nyaman menggunakan kereta bandara,” kata Menhub.

Rencananya, jumlah perjalanan kereta dari Stasiun Tugu ke Bandara Internasional Yogyakarta sepanjang 40,23 km ini adalah sebanyak 24 trip dengan menggunakan 4 train set kereta rel diesel listrik (KRDE) dan berkapasitas angkut mencapai 4.800 penumpang perhari.

Adapun, waktu tunggu antar kedatangan kereta (headway) yaitu sekitar 30 menit. Dari Stasiun Tugu Yogyakarta, perjalanan kereta bandara ini akan berhenti di dua stasiun yaitu Stasiun Wates dan Stasiun Bandara Internasional Yogyakarta.

Kecepatan kereta maksimal dapat mencapai 80 km/jam dengan waktu tempuh hanya sekitar 45 menit atau lebih cepat dibandingkan melewati jalan raya yang bisa memakan waktu 1-2 jam. Kemudian tarif yang berlaku diperkirakan sebesar Rp25.000.