JAKARTA - Ulama kondang asal Yogyakarta, Gus Miftah ikut menyindir sejumlah politisi yang rajin memasang baliho di beberapa kota besar Indonesia. Sayangnya, Gus Miftah tidak menyebut secara spesifik siapa politisi yang dimaksud.
Sindiran Gus Miftah diunggah di Instagram pribadinya, @gusmiftah sebagaimana diintip VOI pada Selasa, 10 Agustus malam. Tampak Gus Miftah tengah berbaring dengan posisi miring tanpa mengenakan kacamata hitam yang menjadi aksesoris khasnya.
"Lihat kotaku penuh dengan baliho, Ada yang kecil dan ada yang besar Setiap hari balihonya bertambah Politisinya Heppy2 rakyatnya makin susah," ucap Gus Miftah. Pada Akhir video, secara tegas Gus Miftah bilang, "Dasar tumaaan!!!"
Polemik soal baliho beberapa waktu belakangan ini gencar dibicarakan publik. Ya, 2 politisi kondang yakni Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto adalah sosok yang wajahnya terpampang di baliho atau bilboard.
BACA JUGA:
Baliho Puan terpasang di beberapa daerah, termasuk di Surabaya, Bandung, Solo, hingga Yogyakarta. Selain menampilkan wajah Puan, di baliho juga tertera tulisan ‘Kepak Sayap Kebhinekaan’.
Sedangkan baliho Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Maju Airlangga terpajang di Sulawesi Selatan. Tulisannya, 'Kerja Untuk Indonesia, Airlangga Hartarto 2024'.
Anggota Komisi XI DPR Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno mengatakan, pemasangan baliho Puan merupakan inisiatif Fraksi PDIP. Dia membantah, baliho tersebut dipasang atas perintah partai. "Ini ide-ide kami (fraksi PDIP di DPR RI), enggak ada perintah (partai, red) kok," ujar Hendrawan, Rabu, 4 Agustus.
Menurutnya, semua anggota fraksi sepakat untuk memasang baliho Puan Maharani karena perannya sebagai Ketua DPR. Kesepakatan ini, kata Hendrawan, sudah dibahas secara kolegial setelah disetujui DPP PDIP.
"Sudah ada rapat fraksi kemudian disetujui dan semua sepakat, jadi ini adalah spontanitas kolektif oleh anggota," ungkapnya.
Terpisah, Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, pemasangan baliho Airlangga merupakan strategi sosialisasi. Ini juga kesepakatan dalam rapat pimpinan nasional dan rapat kerja nasional Partai Golkar yang digelar pada Maret 2021.
Setiap jajaran struktural partai hingga anggota DPR Fraksi Golkar harus menjalankan instruksi hasil rapat yaitu menyosialisasikan Airlangga.