Bagikan:

JAKARTA -  Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mengkritik baliho Ketua DPR Puan Maharani di lokasi terdampak bencana erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Peneliti Formappi, Lucius Karus, mengaku heran dengan langkah Ketua DPP PDIP itu. Pasalnya, pemasangan baliho Puan Maharani dinilai mengedepankan sisi politik.

"Bingung aja sih nekatnya Puan memajang dirinya di baliho di daerah bencana. Kalau baliho itu untuk pencitraan dirinya, ya jelas tak akan kesampaian. Bagaimana bisa orang lagi susah disuruh mikir politik dan ambisi politisi yang ada di baliho itu?," ujar Lucius kepada wartawan, Selasa, 21 Desember.

Padahal jelas, lanjut Lucius, baliho-baliho itu akan menjadi sorotan publik karena berada di lokasi bencana. Justru kehadiran baliho politik malah membuat publik semakin sinis.

"Jadi sebagai strategi politik pemasangan baliho ini jelas tak masuk akal sehat. Alih-alih mencapai tujuan, baliho-baliho itu justru akan menghambat Puan menggapai tujuannya," tegas Lucius.

"Sebagai Ketua DPR, pemasangan baliho Puan juga mengganggu citra DPR sebagai lembaga perwakilan. Lembaga ini harusnya menjadi yang terdepan memberikan respons cepat melalui kebijakan bantuan dari pemerintah untuk mengatasi dampak bencana," sambungnya.

Menurut Lucius, DPR harus hadir dengan segala ketulusannya sebagai bagian dari rakyat untuk merasakan penderitaan rakyat karena bencana tetapi d isaat yang bersamaan. Sebagai wakil rakyat, kata dia, DPR tak boleh larut dalam duka karena harus memikirkan bagaimana mengangkat kembali rakyat terdampak agar bisa segera hidup normal.

"Puan sebagai Ketua DPR harusnya menjadi contoh tentang politik kepedulian yang tulus. Ia mesti hadir dengan semua empatinya," kata Lucius.

Dampak politik baliho menurut dia jelas akan kalah banyak dibandingkan dengan pendekatan yang empatik dari Puan di lokasi bencana. Karenanya Puan disarankan mengoptimalkan perannya di DPR untuk memastikan penanganan oleh pemerintah terhadap warga terdampak segera tertangani dengan baik.

"Peran itu akan sanggup menenggelamkan efek politik pencitraan baliho karena dampaknya akan cukup lama di benak rakyat," kata Lucius.

Diketahui, baliho Ketua DPR Puan Maharani bertebaran di sekitar desa terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. “Tangismu, tangisku. Ceriamu, ceriaku. Saatnya bangkit menatap masa depan,” bunyi tulisan dalam baliho Puan