Pemerintah Perbarui Peta Rawan Bencana Gunung Semeru, Puan Maharani Minta Masyarakat Patuhi
Puan Maharani meminta semasyarakat patuh pada peta rawan bencana yang baru dipublikasikan pemerintah. (Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menurunkan tim ahli untuk memperbarui peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Semeru di Jawa Timur. Ketua DPR RI Puan Maharani minta masyarakat untuk mematuhi.

Tim Badan Geologi yang tengah berada di lokasi terdampak bencana melakukan pengambilan gambar dengan pesawat tanpa awak untuk mendapatkan gambaran terkini bukaan kawah yang mengarah ke selatan dan tenggara.

"Hingga beberapa hari ke depan kegiatan ini masih kita lakukan, terutama di sekitar bukaan kawah yang ke arah selatan dan tenggara," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Andiani dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Kamis.

Andiani mengungkapkan bahwa Badan Geologi akan menerjunkan ahli untuk melakukan pemetaan dan penelitian guna identifikasi awal dalam memperbarui peta kawasan rawan bencana Gunung Semeru.

Rumah-rumah penduduk terdampak erupsi Gunung Semeru. (Foto Antara)
Rumah-rumah penduduk terdampak erupsi Gunung Semeru. (Foto Antara)

Badan Geologi juga akan menurunkan tim untuk melakukan pemetaan dalam rangka memperbaharui peta kawasan rawan bencana pada pekan depan. "Ini menjadi concern Badan Geologi, sehingga banyak ahli yang akan kami turunkan, mulai dari ahli geologi lingkungan hingga ahli kebencanaan, semua akan diturunkan, sekitar 10-15 orang. Kami akan all out," ujar Andiani.

Dia juga mengimbau agar peta-peta yang dikeluarkan oleh Badan Geologi, termasuk peta kawasan rawan bencana dijadikan acuan agar masyarakat memahami karakter geologi suatu tempat, karena apa yang digambarkan di dalam peta tersebut merupakan prediksi.

"Gambaran di dalam peta geologi itu tidak pernah ingkar janji. Jadi, mohon peta-peta yang sudah dikeluarkan Badan Geologi betul-betul dijadikan acuan, karena peta itu bercerita banyak," pungkas Andiani.

Sementara itu, Sekretaris Badan Geologi, Ediar Usman menambahkan ahli geologi tata lingkungan akan membantu memetakan wilayah mana saja yang sudah tidak bisa dijadikan tempat tinggal sekaligus memberikan rekomendasi wilayah yang aman untuk dijadikan hunian.

"Tentu akan dipilih wilayah yang aman dan ketersediaan air tanah yang memadai untuk kehidupan ke depannya," ucapnya.

Pemerintah mengingatkan masyarakat untuk menjauhi daerah-daerah yang merupakan aliran awan panas guguran karena masih terdapat potensi erupsi sekunder.

Pada Selasa (6/12), Badan Geologi mencatat ada empat kali awan panas guguran dengan jarak 2.800 sampai 3.000 meter pukul 00.00 hingga 23.59 WIB.

Kemudian pengamatan Rabu  8 Desember kemarin dari pukul 00.00 sampai pukul 06.00 WIB dilaporkan tidak terjadi awan panas guguran, namun masih terpantau terjadi getaran-getaran dari permukaan. 

Taati Rekomendasi 

Kawasan Gunung Semeru memang masih rawan dengan bencana susulan, karena itu Puan Maharani menyarankan kepada masyarakat untuk waspada. Ia juga mengapresiasi berbagai kelompok yang mengulurkan tangannya untuk membantu warga terdampak wrupsi Gunung Semeru.

“Pemerintah bersama jajaran BNPB, Basarnas, TNI/Polri telah bekerja cepat dalam melakukan tanggap darurat. Kami juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi dari berbagai elemen masyarakat yang terus datang untuk memberikan bantuan,” ucap Ketua DPR RI Puan Maharani, Selasa  7 Desember.

Berbagai kelompok masyarakat dan organisasi sosial memebrikan bantuan untuk korban erusp Gunung Semeru. (FotoSatgas Bencana IDAI)
Berbagai kelompok masyarakat dan organisasi sosial memebrikan bantuan untuk korban erusp Gunung Semeru. (FotoSatgas Bencana IDAI)

Puan mengingatkan pemerintah untuk menyiapkan pengungsian yang layak sehingga warga merasa aman dan nyaman. “Kebutuhan warga terdampak harus menjadi prioritas. Sediakan dapur umum agar kebutuhan makan pengungsi terjamin. Logistik lain seperti selimut, alas untuk tidur, hingga ketersediaan air dan listrik juga harus diperhatikan,”  tutur Puan. 

“Kerja sama dari stakeholder, khususnya Kementerian terkait, Pemda dan tim SAR gabungan, diharapkan dapat mempercepat proses penanganan bencana. Rakyat dalam bencana tidak boleh sedikitpun merasa ditinggalkan oleh negara,” tegas Puan.

Terkait rekomendasi PVMBG terhadap aktivitas vulkanik Gunung Semeru, Ketua DPR RI Puan Maharani mengimbau masyarakat untuk menaatinya.  "Diantaranya untuk tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru," ujar Puan.

Rekomendasi lainnya dari PVMBG agar masyarakat  menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi. Kemudian  masyarakat perlu mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan, dan perlunya mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru. Hal tersebut mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.