JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) bakal mengggenjot kinerja di sisa tahun ini. Salah satunya, dengan mendorong pertumbuhan volume penjualan produk jamu.
“Kami juga memperluas cakupan negara ekspor menjadi 15 persen dalam 3-5 tahun, serta upaya berkesinambungan dan berkelanjutan dalam efisiensi,” kata Direktur Sido Muncul, Budiyanto dalam Public Expose Live 2024, Rabu 28 Agustus.
Hingga Juni 2024, SIDO mengantongi laba bersih sebesar Rp608,49 miliar atau naik 35,79 persen dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp448,10 miliar.
Sejalan dengan itu, penjualan SIDO juga naik 14,67 persen menjadi Rp1,89 triliun dari sebelumnya sebesar Rp1,65 triliun.
Secara rinci, penjualan produk jamu herbal dan suplemen tercatat sebesar Rp1,11 triliun, produk makanan dan minuman mencatatkan penjualan sebesar Rp716,70 miliar dan penjualan produk farmasi sebesar Rp66,19 miliar.
Dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan perseroan naik menjadi Rp792,88 miliar, dari sebelumnya sebesar Rp776,25 miliar.
BACA JUGA:
Adapun beban penjualan dan pemasaran SIDO tercatat sebesar Rp259,60 miliar, serta beban umum dan administrasi sebesar Rp92,09 miliar.
Total nilai aset SIDO tercatat sebesar Rp3,82 triliun atau turun 1,73 persen dari posisi Desember 2023 yang sebesar Rp3,89 triliun. Adapun liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp353,82 miliar dan ekuitas sebesar Rp3,46 triliun.
“Perseroan akan terus meningkatkan kinerja ke arah yang lebih baik untuk memenuhi harapan investor dan pemangku kepentingan, serta konsisten melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik,” ujar Budiyanto.