JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menargetkan pertumbuhan kinerja penjualan dan laba bersih di kisaran 10 persen sampai akhir tahun 2024.
Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat mengatakan, strategi yang akan dimaksimalkan di paruh kedua tahun ini, adalah dengan fokus untuk memperluas jaringan distribusi untuk memastikan ketersediaan produk-produk Sido Muncul di pasaran.
"Kami terus emperkuat kerja sama dengan distributor baik di dalam maupun luar negeri," ungkap David, baru-baru ini.
Lebih lanjut kata David, Sido Muncul juga konsisten meluncurkan minimal dua hingga tiga produk baru per tahunnya yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis ke depan. Sosial media dan digital marketing juga terus dimaksimalkan untuk meningkatkan brand awareness dan penjualan e-commerce.
Selain itu, SIDO juga terus mendorong pertumbuhan pasar ekspor pada tahun ini. Meski tak menyebutkan secara detail, David bilang bahwa SIDO berencana untuk merambah pasar ekspor baru.
"Dan memperkenalkan produk-produk baru Sido Muncul di pasar internasional," ungkap dia.
Pada tahun ini SIDO menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp150 miliar-Rp200 miliar. Dana capex tersebut terutama akan digunakan untuk maintenance pabrik dan penambahan kapasitas segmen bisnis farmasi.
Hingga Juni 2024, dana capex yang sudah digunakan adalah sebesar Rp27 miliar.
Kinerja Semester I 2024
Penjualan SIDO terpantau meningkat 14,67 persen year on year (yoy) dari Rp1,65 triliun menjadi Rp1,89 triliun per semester I-2024.
Penjualan tersebut masih ditopang oleh penjualan jamu herbal dan suplemen yang mencapai Rp1,11 triliun. Kemudian disusul penjualan makanan dan minuman sebesar Rp716,70 miliar serta penjualan farmasi Rp66,19 miliar.
Hingga akhir Juni 2024, SIDO berhasil meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp608,49 miliar. Angka ini bertumbuh 35,79 persen yoy dari Rp448,10 miliar tahun lalu.