Bagikan:

JAKARTA - PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) optimistis kinerja SIDO hingga akhir tahun akan positif, didukung oleh pemulihan belanja konsumen dan berbagai inisiatif strategis.

"Perusahaan akan fokus pada pengenalan produk baru, memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan kesadaran merek dan produk, meningkatkan kualitas outlet melalui aplikasi MY SIDO MUNCUL, memperluas dan meningkatkan kinerja pasar ekspor, serta menjaga efisiensi biaya," ujar Direktur Utama Perusahaan David Hidayat dalam keterangannya, Jumat, 17 Mei.

Selain itu, David menyampaikan perusahaan juga telah menandatangani Perjanjian Kerjasama Penunjukan Sub Distributor dengan PT Atri Distribusindo yang merupakan grup Alfamart untuk mempersingkat jalur distribusi modern trade channel dalam meningkatkan penjualan serta marjin laba.

"Kerjasama serupa akan dikembangkan untuk modern trade channel perusahaan lainnya," tuturnya.

Adapun pada kuartal pertama tahun 2024, SIDO mencatat penjualan bersih sebesar Rp1,05 triliun, atau mengalami peningkatan lebih dari 16 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

David menyampaikan semua segmen bisnis mengalami pertumbuhan penjualan, didorong oleh peningkatan volume baik di pasar domestik maupun internasional.

Adapun, penjualan ekspor juga tumbuh sebesar 44 persen, dengan kontribusi 7 persen terhadap total penjualan pada kuartal pertama 2024.

David menyampaikan tren peningkatan belanja konsumen di tahun 2024 mulai terlihat dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, berbagai program pemasaran dan promosi, serta penggunaan media sosial untuk meningkatkan kesadaran merek, berhasil meningkatkan kinerja SIDO pada kuartal pertama tahun ini.

Sementara dari segi profitabilitas, margin laba kotor meningkat menjadi 59 persen pada kuartal pertama 2024, naik dari 53 persen pada kuartal pertama 2023.

David menyampaikan peningkatan laba kotor didorong oleh efisiensi dalam biaya operasional tidak langsung dan harga bahan baku yang lebih rendah, terutama untuk segmen makanan dan minuman setelah normalisasi rantai pasokan.

Sementara beban operasional, termasuk beban iklan dan promosi, serta beban administrasi dan umum, tumbuh sekitar 10 persen, tetapi tetap lebih rendah dari pertumbuhan penjualan.

Oleh sebab itu, marjin laba operasional meningkat menjadi 47 persen dibandingkan dengan 42 persen pada tahun 2023. Laba bersih setelah pajak mencapai Rp390 miliar pada kuartal pertama 2024.

Sebagai informasi, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar Rp540 miliar atau Rp18 per lembar saham, pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada 15 Mei 2024.

Sebelumnya, SIDO telah membagikan dividen interim sebesar Rp12,6 per lembar saham pada bulan November 2023, sehingga secara keseluruhan Perusahaan telah membagikan dividen sebesar 97 persen dari laba bersih tahun 2023.

“Seiring dengan kinerja bisnis yang positif, kami tetap berkomitmen untuk memaksimalkan nilai bagi para pemegang saham, salah satunya melalui pembagian dividen,” ujarnya.

Seperti yang diketahui, dalam 5 tahun terakhir, rasio pembayaran dividen SIDO selalu berada di atas 85 persen.

Kinerja yang kuat ini didukung oleh kondisi keuangan Perusahaan yang sehat dan posisi kas yang stabil.