Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bergerak cepat menerjunkan penyuluh perikanan untuk melakukan pendataan korban terdampak banjir bandang dalam aksi tanggap bencana di wilayah Sumatera Barat.

"KKP juga mengerahkan para siswa dan tarunanya untuk melakukan pembersihan bekas material banjir bandang dan mengerahkan seluruh UPT KKP setempat untuk aksi tanggap bencana, termasuk penggalangan bantuan," ujar Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) KKP I Nyoman Radiarta dikutip dari laman resmi KKP, Jumat, 17 Mei.

Nyoman menyebut, hasil sementara pendataan oleh para penyuluh perikanan per Kamis, 16 Mei, terdapat 254 pelaku utama kelautan dan perikanan yang menjadi korban terdampak bencana di 5 kabupaten.

Rinciannya, dari Kabupaten Tanah Datar sebanyak 184 orang di 9 kecamatan; Kabupaten Agam sebanyak 27 orang di 3 kecamatan; Kabupaten Sijunjung sebanyak 13 orang di 2 kecamatan; Kabupaten Padang Pariaman sebanyak 13 orang di 1 kecamatan; serta Kabupaten Padang Panjang sebanyak 17 orang di 2 kecamatan.

"Dampak yang dialami para korban tersebut antara lain ikan mati, hanyut, dan hilang. Serta kolam budi daya rusak, jebol dan tertimbun bebatuan besar, lumpur, tanah, pasir, ranting, kayu, pohon, sampah dan sebagainya," katanya.

Selain di Koto Tuo, Tim BPPSDM juga mengunjungi Kecamatan Canduang dan Kecamatan Sungai Puar di Kabupaten Agam untuk peninjauan lokasi bencana dan koordinasi di posko-posko dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pemerintah daerah, tokoh masyarakat setempat dan para korban.

Tak sampai di situ, tim BPPSDM juga bergerak ke Kabupaten lain, seperti Tanah Datar.

Adapun data pelaku utama terdampak di Kabupaten Tanah Datar, yakni sebagai berikut.

Di Kecamatan Batipuah 28 orang, Lima Kaum 15 orang, Lintau Buo Utara 8 orang, Padang Ganting 9 orang, Rambatan 16 orang, Salimpaung 3 orang, Sungai Tarab 32 orang, Tanjung Baru 37 orang, Tanjung Emas 16 orang serta X Koto 20 orang.

"PPara penyuluh perikanan terus melakukan koordinasi dan pendataan di 5 kabupaten terdampak," imbuhnya.

Selain tenaga, KKP akan memberikan bantuan seperti sewa alat berat, perbaikan sarana prasarana usaha budi daya, bahan pangan, lauk pauk, olahan ikan serta kebutuhan sehari-hari, baik untuk masyarakat perikanan maupun umum.