Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat, 17 Mei 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Kamis, 16 Mei 2024, Kurs rupiah spot di tutup menguat 0,65 persen ke level Rp15.924 per dolar AS. Senada, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup naik 0,78 persen ke level harga Rp15.944 per dolar AS.

Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan Inflasi indeks harga konsumen dan CPI inti AS yang lebih rendah dari perkiraan untuk bulan April. Hal ini memunculkan kembali peluang pemangkasan suku bunga The Fed ke depannya.

"Data tersebut, yang juga diikuti oleh data penjualan ritel yang lebih lemah dari perkiraan, meningkatkan harapan bahwa inflasi akan semakin menurun dalam beberapa bulan mendatang, memberikan kepercayaan diri yang lebih besar kepada The Fed untuk mulai memangkas suku bunga," jelasnya dalam keterangan resminya, dikutip Jumat, 17 Mei.

Adapun menurut alat CME Fedwatch hal ini menyebabkan para pedagang meningkatkan ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September, yang kemungkinannya meningkat menjadi hampir 54 persen dari 49 persen pada minggu lalu.

Namun, angka CPI masih jauh di atas target tahunan The Fed sebesar 2 persen, sementara sejumlah pejabat The Fed juga memperingatkan selama seminggu terakhir bahwa bank sentral perlu lebih diyakinkan bahwa inflasi sedang turun.

Dari sisi internal, Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I 2024 menurun. Posisi ULN Indonesia pada triwulan I 2024 tercatat sebesar 403,9 miliar dolar AS atau setara Rp6.489 triliun (asumsi kurs Rp16.070 per dolar AS), turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan IV 2023 yang sebesar 408,5 miliar dolar AS atau Rp6.563 triliun.

Penurunan posisi utang luar negeri ini bersumber dari ULN sektor publik maupun swasta. Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,02 persen year on year (yoy), setelah tumbuh 3,0 persen yoy pada triwulan sebelumnya.

ULN pemerintah juga mencatat penurunan. Posisi ULN pemerintah pada triwulan I 2024 tercatat sebesar 192,2 miliar dolar AS atau Rp3.088 triliun, turun dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar 196,6 miliar dolar AS atau Rp3.158 triliun. Secara tahunan, ULN pemerintah terkontraksi sebesar 0,9 persen yoy, setelah tumbuh 5,4 persen yoy pada triwulan sebelumnya.

Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara fleksibel dan oportunistik dalam aspek timing, tenor, currency, dan instrumen untuk mendapatkan pembiayaan yang paling efisien dan optimal.

Adapun sebagai salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan APBN, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas pemerintah yang utamanya mencakup sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 21,1 persen dari total ULN pemerintah.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup menguat pada perdagangan Jumat, 17 Mei 2024 dalam rentang harga Rp15.860 - Rp15.950 per dolar AS.