Bagikan:

JAKARTA - Ketua Indonesia Mining dan Energi Forum, Singgih Widagdo buka suara terkait diangkatnya Bahlil Lahadalia menjadi menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggantikan Arifin Tasrif.

Dikatakan Singgih, sejatinya reshuffle kabinet sebagai keputusan politis.

Namun, ia menyoroti apa yang harus dilakukan Bahlil sebagai menteri selama dua bulan ke depan.

"Terpilihnya Bahlil walau dua bulan adalah keputusan politis. Saya tidak mau masuk alasan teknis tapi jelas bahwa memang tugas menteri adalah menyelenggarakan pemerintahan di bidang Energi dan Sumber daya membantu presiden. Ini yang paling penting sehingga untuuk membantu ini," ujarnya dalam Mining Zone, Selasa, 20 Agustus.

Dikatakan Singgih, sebagai menteri yang nantinya hanya menjabat selama dua bulan, seharusnya Bahlil memiliki tugas yang membedakan dengan menteri ESDM sebelumnya dengan memetakan tugas jangka pendek dan jangka menegah.

Menurutnya, hal yang terpenting adalah arah kebijakan Bahlil untuk mengatasi berbagai permasalahan sektor ESDM salah satunya implementasi skema pungut salur batubara melalui Mitra Instansi Pengelola (MIP).

"Bahlil tinggal dua bulan kalau dia konsen di minyak kita tidak akan bisa di mining proses sehingga MIP harus jadi tugas utama," kata dia.

Sementara sebelumnya Menteri ESDM Periode 2019-2024 Arifin Tasrif mengatakan saat ini progres pembentukan MIP Batu Bara tinggal menunggu persetujuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan diresmikan melalui Peraturan Presiden (Perpres)," ujar Arifin yang dikutip Selasa 20 Agustus.