Bagikan:

JAKARTA - Pembangunan infrastruktur dasar untuk menunjang kegiatan upacara HUT ke-79 RI di Ibu Kota Nusantara (IKN) terkesan diburu-buru oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Hal ini tercermin dari biaya upacara yang tiba-tiba membengkak hingga Rp87 miliar.

"Tahun ini kami menyiapkan anggaran Rp87 miliar untuk kegiatan 17-an di IKN," kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata dalam konferensi pers APBN Kita Juli 2024, Selasa, 13 Agustus.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto buka suara.

Dia membantah, pihaknya mengerjakan infrastruktur dasar di IKN dengan buru-buru.

Menurutnya, infrastruktur dasar yang sudah dipakai saat upacara 17-an di IKN memang merupakan proyek-proyek yang sudah bisa difungsionalkan.

"Enggak ada itu dipercepat buat 17 Agustus. Jadi, kami tetap kerjakan. Kalau masalah itu bukan kebut-kebutan juga," ujar Iwan saat ditemui usai acara Festival Merdeka di Taman Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa, 20 Agustus.

Iwan mengeklaim, penyelesaian sejumlah infrastruktur dasar di IKN merupakan inovasi dari Kementerian PUPR. Artinya, kata dia, PUPR ingin menyelesaikan berbagai proyek dengan cara yang lebih baik lagi.

"Masa di China sudah bangun dalam hitungan jam kami enggak bisa? Kami telah buktikan itu bisa. Jadi, bukan kebut-kebutan," tegas dia.

Bahkan, Iwan mencontohkan pihaknya mampu mengoperasikan secara fungsional 12 tower rusun ASN untuk menunjang kegiatan upacara 17 Agustus lalu.

Dia juga memastikan pembangunan IKN akan terus berlanjut sesuai kontrak yang sudah ada.

"Kemudian targetnya bukan 17-an. Ketika 17 Agustus ini ada yang bisa digunakan, ya, digunakan. Misalnya 12 tower, kemarin ada sekitar 400-500 unit digunakan dan bisa menampung sampai 2. 000 orang. Kemudian di HPK (Hunian Pekerja Konstruksi) bisa sampai 3.000 (orang). Nah, kami manfaatkan sementara untuk itu. Tapi, setelah ini pembangunan kami lanjutkan lagi," tuturnya.