JAKARTA - PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) bakal siap mengimplementasikan sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) pada tahun ini.
Rencananya, implementasi sistem bayar tol tanpa sentuh itu akan mulai diterapkan secara bertahap pada Oktober 2024 mendatang di Tol Bali Mandara.
"RITS sebagai badan usaha pelaksana (BUP) program MLFF telah siap untuk mengimplementasikan sistem tersebut sesuai jadwal yang ditargetkan pemerintah, yaitu mulai kuartal keempat tahun ini," ujar Direktur Utama PT RITS Attila Keszeg dalam Media Briefing & Talk Show "Driving Towards A Brighter Future: The Evolution of Indonesian Transportation For Accelerated Accessibility di Jakarta Convention Center, Selasa, 28 Mei.
Selama masa transisi ini, sistem yang digunakan adalah single lane free flow (SLFF) dengan tetap menggunakan barrier. Sehingga, pengguna jalan tol perlu mengunduh aplikasi Cantas, kemudian aplikasi tersebut terhubung dengan rekening perbankan milik pengguna tol.
Setiap kali melewati titik transaksi pembayaran tol, maka saldo rekening secara otomatis akan berkurang sesuai dengan nominal yang harus dibayar ketika melewati ruas jalan tol.
Namun demikian, MLFF berbasis global navigation satellite system (GNSS) bukanlah solusi "plug-and-play" yang dapat dioperasikan secara mandiri.
MLFF merupakan sistem sangat kompleks yang harus dipersiapkan dengan baik, mulai dari teknologi, regulasi maupun kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait lainnya.
"Demi keberhasilan implementasi MLFF, RITS terbuka dan berharap adanya kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan, mulai dari badan usaha jalan tol, otoritas keuangan dan regulator sistem pembayaran digital hingga kepolisian terkait dengan penegakan hukum," ucapnya.
Dia pun mengapresiasi langkah Pemerintah RI dalam mempercepat implementasi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh ini.
Hal ini terlihat dari kebijakan yang dibuat pemerintah dalam beberapa pekan terakhir. Setelah menetapkan MLFF dalam proyek strategis nasional (PSN) non-APBN, pemerintah baru saja menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2024 tentang Jalan Tol. Melalui revisi PP Jalan Tol tersebut, MLFF resmi menjadi salah satu sistem transaksi jalan tol di Indonesia.
"Terbitnya PP tersebut menjadi landasan hukum sekaligus pelaksanaan sistem MLFF yang dinantikan bukan saja oleh RITS, tetapi juga kalangan industri dan para pemangku kepentingan. Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mewujudkan sistem transportasi masa depan demi menuju cita-cita Indonesia Emas 2045," tuturnya.
BACA JUGA:
Pada kesempatan sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, penerapan sistem tol ini tak akan berpengaruh terhadap besaran tarif jalan tol.
"Jadi kalau SLFF ini tidak ada membebani BUJT, tidak ada membebani pengguna. Tetap saja ini perubahan sistem dari tadinya cash (tunai) menjadi tapping, sekarang menjadi SLFF. Jadi, enggak ada urusannya dengan tarif," imbuhnya.
Adapun MLFF merupakan teknologi terkini di dunia yang memproses pembayaran secara otomatis bagi kendaraan yang melintas di jalan tol.
Melalui teknologi ini, pengguna jalan tol dapat masuk dan keluar tanpa harus berhenti untuk membayar.