Bagikan:

JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan pertumbuhan tabungan masyarakat menengah dan bawah mengalami penurunan.

Dirinya mengatakan, jumlah di bawah Rp500 juta mengalami perlambatan pada bulan April 2024. Sementara itu, perlambatan ini paling parah terjadi pada tabungan di bawah Rp100 juta.

"Yang paling parah di bawah Rp100 juta, kita lihat tabungan turun. Bulan Maret tabungannya masih 7,3 persen," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 28 Mei.

Sementara pada bulan April mengalami penurunan tajam ke 4,06 persen.

Dikatakan Purbaya, penurunan jumlah tabungan ini kemungkin disebabkan oleh masyarakat yang menggunakan uangnya untuk kebutuhan libur panjang. Meski demikian, secara makro, lanjut dia, penurunan jumlah tabungan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang dannjangka pendek masyarakat.

"Tapi kalau yang jelas, masyarakat yang tungannya lebih rendah sepertinya tabuntgannya tumbuh jauh lebih lambat dibandingkan masyarakat yang uangnya banyak," kata dia.

Asal tahu saja, berbeda nasib dengan masyarakat dengan tabungan di bawah Rp100 juta, tabungan masyarakat di atas Rp2 miliar justru mengalami peningkatan yang signifikan.

Pada bulan Maret, pertumbuhan tabungan di atas Rp2 miliar hanya mengalami peningkatan sebanyak 8,79 persen. Sementara pertumbuhan tabungan orang kaya pada bulan April tercatat mengalami lonjakan hingga 10,11 persen.

"Kalau kita lihat yang di atas Rp2 miliar itu tumbuhnya makin kencang. Di bulan April tumbuh 10,11 persen jadi kencang sekali dibandingkan sebelumnya," ujar Purbaya.

Purbaya menyebutkan pertumbuhan ini bisa berdampak baik dan bisa juga membawa dampak negatif.

Sisi positifnya, lanjut dia, orang kaya atau perusahaan-perusahaan besar memperoleh profit yang besar dan tabungannya semakin meningkat. Sementara dampak negatifnya Purbaya menghkawatirkan dengan adanya penumpukan tabungan tersebut nasab kaya akan cenderung mengambil sikap wait and see dan tidak membelanjaan tabungannya.