JAKARTA - Diketahui nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan. Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan hal ini juga diiringi dengan penurunan tabungan dalam bentuk valuta asing (valas) yang terjadi belakangan ini.
Ia menjelaskan, berdasarkan catatan LPS pertumbuhan valas paling besar terjadi pada tabungan di atas Rp5miliar
"Kalau tabungan di antara Rp100 juta hingga Rp2 miliar itu pertumbuhannya negatif," ujar Purbaya dalam konferensi pers yang dikutip Rabu 29 Mei.
Sementara itu, lanjut dia, simpanan valas dengan jumlah di antara Rp200 juta hingga Rp500 juta mengalami penurunan tajam atau turun sebesar 13 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Adapun tabungan Rp200 juta hingga Rp1 miliar juga mengalami kontraksi secara beruntun sejak Januari hingga April 2024.
BACA JUGA:
Di sisi lain, tabungan valas dengan nominal di bawah Rp100 juta mengalami kontraksi 4,57 persen yoy.
"Penurunan ini juga telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir," kata dia.
Penurunan ini, kata dia, dipengaruhi oleh masyarakat yang cenderung mengambil keuntungan atau take profit dari pelemahan rupiah
"Jadi mungkin mereka sebagian take profit atau perlu dana tambahan untuk kegiatan mereka," pungkas Purbaya.