Uji Coba PIT Dimulai Hari Ini, Menteri Trenggono: Kalau Berhasil Awal Juli Ekspor Perdana
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono menyebut, pelaksanaan uji coba penangkapan ikan terukur (PIT) resmi dimulai di zona III PIT, tepatnya di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 718, pada hari ini.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Trenggono dalam konferensi pers acara Indonesia Aquaculture Business Forum 2024 di Hotel Raffles Jakarta, Senin, 29 April.

"Itu sudah dimulai hari ini, ya. Tadi tanda tangan secara resmi," ujar Trenggono.

Trenggono menambahkan, uji coba akan dilakukan selama tiga bulan di WPPNRI 718 yang meliputi perairan Laut Aru, Laut Arafuru dan Laut Timor bagian timur. Namun, bila dalam tiga bulan dirasa belum berhasil nantinya durasi akan diperpanjang menjadi enam bulan.

"Saya minta Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP TB Haeru Rahayu dalam tiga bulan ke depan satu lokasi itu bisa berhasil dengan baik. Kalau tidak bisa berhasil dengan baik dalam tiga bulan, enam bulan. Nah, maksimal enam bulan sudah," kata dia.

Seusai uji coba pelaksanaan PIT, kata Trenggono, pemerintah bakal mengevaluasinya sebelum dilaksanakan secara umum di berbagai lokasi wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia (WPPNRI) lainnya.

Dia mengatakan, hasil tangkapan ikan pada awal Juli 2024 di zona III PIT itu bakal diekspor.

Meski begitu, Trenggono belum dapat mengungkapkan lebih jauh negara tujuan ekspor yang dimaksud.

"Dalam enam bulan ke depan kalau bisa berhasil, maka tinggal direplikasi dengan baik. Awal Juli ekspor perdana," imbuhnya.

Sekadar informasi, ada lima program ekonomi biru yang sudah dicanangkan KKP, meliputi perluasan kawasan konservasi laut, penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur (PIT), pembangunan perikanan budi daya di pesisir, darat dan laut secara berkelanjutan, pengawasan dan pengendalian pemanfaatan pesisir dan pulau-pulau kecil serta penanganan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan.

Implementasi lima program ekonomi biru ini untuk memastikan keberlanjutan ekologi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah masyarakat dan menambah pemasukan negara.