JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa keuangan PT Pegadaian memberikan fasilitas gadai barang tanpa bunga hingga 30 Juni mendatang. Upaya tersebut sekaligus lanjutan dari program serupa yang telah diluncurkan beberapa waktu lalu.
Adapun, syarat utama untuk mengikuti layanan ini adalah pinjaman dengan nominal kurang dari Rp1 Juta. Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto mengatakan bahwa program bunga 0 persen merupakan bukti kepedulian perusahaan terhadap masyarakat di era pandemi.
“Kami berharap, program ini bisa membantu masyarakat dalam menghadapi kesulitan,” dalam keterangannya Jumat, 5 Maret.
Dia menjelaskan, program bunga 0 persen yang disebut dengan Gadai Peduli itu telah berlangsung dari Mei 2020. Hingga akhir Desember 2020 tercatat program ini sudah dimanfaatkan oleh lebih dari 2,82 juta nasabah dengan total pinjaman Rp1,85 triliun.
“Pinjaman masyarakat yang rata-rata berada di rentang nilai Rp686.000,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, bos Pegadaian itu tidak lupa untuk mengajak masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Dia juga mengajak semua pihak untuk aktif mendukung pemerintah dalam menyukseskan program vaksinasi agar tercipta herd immunity sehingga pandemi COVID-19 segera berlalu.
Sebagai informasi, program Gadai Peduli merupakan program pemberian pinjaman tanpa bunga yang diberikan kepada masyarakat seperti mahasiswa, ibu rumah tangga, buruh, maupun kalangan masyarakat dengan barang jaminan tertentu. Program ini berlaku untuk nasabah baru dengan pinjaman sampai dengan Rp1 juta rupiah dan jangka waktu kredit maksimal 90 hari.
BACA JUGA:
Program ini dapat diakses di seluruh outlet Pegadaian dengan cara menggadaikan barang, dan melampirkan fotokopi KTP, Kartu Keluarga serta mengisi formulir yang sudah disiapkan. Agar program ini bermanfaat bagi lebih banyak orang, setiap keluarga hanya boleh mengakses satu transaksi.
“Perpanjangan program ini membuktikan komitmen kami yang sejalan dengan semangat BUMN Untuk Indonesia. Pegadaian juga terus berperan aktif dalam pemulihan ekonomi nasional baik melalui produk, dan layanan,” tutup Kuswiyoto.