JAKARTA - Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif mengungkapkan konflik yang terjadi antara Israel dan Iran tidak membawa dampak yang besar terhadap harga komoditas batu bara.
Dikatakan Irwandy, dampak tersebut hanya dirasakan oleh komoditas minyak yang memang sebagian besar masih diimpor dari luar negeri yang menjadikan RI sebagai negara net importir.
"Oh enggak (terdampak). Itu menyangkut minyak, batu bara masih turun lagi, saya kira naik turun," uajr Irwandy kepada awak media yang dikutip Rabu 17 April.
Meski tidak berdampak secara langsung, Irwandy menyebut jika nanti eskalasi konflik terus berlanjut maka akan ada kemungkinan turut berpengaruh pada peningkatan harga komoditas emas hitam ini.
"Kalau untuk eskalasi naik terus pasti ada," imbuh dia.
BACA JUGA:
Sebelumnya Kementerian ESDM melalui Dirjen Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji memperkirakan dalam jangka pendek konflik antara Iran dan Israel akan membuat harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) turut melonjak naik.
Tutuka menyampaikan dalam jangka pendek pasca adanya serangan Iran ke Israel, harga minyak mentah dunia diperkirakan melonjak di jadi 100 dolar AS per barel. Sementara itu, dalam asumsi ekonomi makro APBN 2024 pemerintah mematok ICP sebesar 82 dolar AS per barel.