Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa 2 April 2024 diperkirakan akan bergerak melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Senin 1 April 2024, Kurs rupiah spot ditutup melemah 0,24 persen ke level Rp15.894 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,23 persen ke level harga Rp15.909 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 0,3 persen pada bulan Februari.

"Laporan tersebut juga menunjukkan belanja konsumen meningkat paling besar dalam setahun pada bulan lalu, menggarisbawahi ketahanan perekonomian. Sebagian besar pasar di seluruh dunia tutup pada hari Jumat, dan pasar Eropa juga tutup pada hari Senin," jelasnya dalam keterangan resminya, dikutip Selasa 2 April.

Ibrahim menyampaikan pasar kini memperhitungkan peluang 68,5 persen dari penurunan suku bunga The Fed pada bulan Juni dibandingkan peluang 57 persen pada akhir minggu lalu, alat CME FedWatch menunjukkan. Pedagang juga memperkirakan pemotongan sebesar 75 basis poin tahun ini.

"Perhatian investor akan beralih ke data ketenagakerjaan bulan Maret yang akan dirilis nanti, dengan laporan ketenagakerjaan yang lemah semakin meningkatkan peluang The Fed untuk memulai siklus pelonggaran kebijakannya mulai bulan Juni," jelasnya.

Dari sisi internal, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Maret 2024 mencapai 0,52 persen secara bulananan month to month (mom) pada Senin, 1 April 2024 dan relatif lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan tahun lalu. Inflasi ini dipicu oleh kenaikan bahan pangan, beras, gula, daging ayam, telur ayam dan bawang putih, saat Ramadan kali ini.

Adapun, inflasi tahunan mencapai 3,05 persen dan inflasi tahun kalender sebesar 0,93 persen. Laju inflasi 1,42 persen dan andil 0,41 persen dengan komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini telur andil 0,09 persen, daging ayam andil 0,09.persen, beras andil 0,09 persen, cabai rawit 0,02 persen bawang putih andil 0,02 persen.

Ibrahim menyampaikan bukan faktor inflasi saja yang mempengaruhi pelemahan mata uang rupiah, namun banyak aliran modal asing ( capital outflow ) yang terjadi dua pekan terakhir juga bersamaan dengan peristiwa gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Berlanjutnya gugatan hingga diterimanya pemeriksaan dapat menjadi sentimen negatif untuk pasar keuangan, sebab hal ini dapat menjadi kekhawatiran investor akan ketidakpastian kondisi politik Indonesia," ujarnya.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan 2 April 2024 dalam rentang harga Rp15.880 - Rp15.940 per dolar AS.