Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin 1 April 2024 diperkirakan akan bergerak melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Kamis 28 Maret, Kurs rupiah spot ditutup menguat tipis 0,01 persen ke level Rp15.856 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup melemah 0,12 persen ke level harga Rp15.873 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan para analis optimis pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama tahun 2024 tidak jauh dari angka 5 persen.

"Penopang utama laju pertumbuhan ekonomi itu karena adanya efek pemberian komponen tunjangan kerja dan THR di momen hari raya idul fitri 1445 yang jatuh pada tanggal 9 April 2024," jelasnya dalam keterangan resminya, dikutip Senin 1 April 2024.

Kemudian, Ibrahim menyampaikan untuk komoditas seperti beras semestinya sudah tidak terlalu tinggi lagi karena di bulan Maret sudah masuk musim panen raya dan puncak panen raya terjadi pada April 2024, sehingga harga beras akan kembali turun.

Selain itu, dampak inflasi ini akan mengurangi daya beli masyarakat Terutama untuk kelompok menengah ke bawah akan terjadi penurunan daya beli.

Namun, untuk kelas menengah atas akan relatif kuat dan tidak terlalu banyak terpengaruh oleh inflasi pangan sehingga  akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi tahun ini.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis, pemberian komponen tunjangan kinerja 100 persen pada tunjangan hari raya (THR) dan gaji ke-13 ASN berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi 2024.

Pemberian komposisi tukin 100 persen ini merupakan upaya pemerintah dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sebesar 5,2 persen year on year (YoY).

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan 1 April 2024 dalam rentang harga Rp15.840 - Rp15.910 per dolar AS.