Bagikan:

JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi melemah pada perdagangan Senin, 23 Oktober pasca keputusan BI menaikan suku bunga 6 persen.

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 0,36 persen ke level Rp 15.873 per dolar AS pada perdagangan Jumat 20 Oktober.

Sementara pada kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah berada di angka Rp15.856 per dolar AS, melemah dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya sebesar Rp15.838 dolar AS.

Pengamat Mata Uang Lukman Leong melihat kenaikan suku bunga oleh BI sedikit banyak akan menghambat depresiasi rupiah.

"Namun dolar AS diperkirakan masih akan susah dibendung di tengah kekuatiran seputar perang Israel-Hamas dan pidato hawkish dari Powell minggu lalu.," jelas Lukman kepada VOI, Minggu, 22 Oktober.

Menurut Lukman, penguatan dolar AS diperkirakan masih akan berlanjut pada pekan depan yang berpotensi menekan rupiah. Selain itu para investor menantikan data Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang diperkirakan tumbuh kuat 4.1%.

Data inflasi PCE dan inflasi core PCE bulanan juga diperkirakan meningkat 0,3 persen dan 3,3 persen (YoY) yang masih jauh dari target inflasi The Fed di bawah 2 persen.

Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak pada perdagangan Senin 23 Oktober dalam rentang harga Rp15.800- Rp15.950 per dolar AS.